INDONEWS.ID

  • Senin, 25/11/2019 01:08 WIB
  • Jokowi Ingin Hilangkan Ketergantungan Impor Alutsista, Ini Kata Mantan Menhan Ryamizard Ryacudu

  • Oleh :
    • Ronald
Jokowi Ingin Hilangkan Ketergantungan Impor Alutsista, Ini Kata Mantan Menhan Ryamizard Ryacudu
Presiden Jokowi meminta menterinya untuk menyusun road map-nya pengembangan industri alat utama sistem persenjataan dalam negeri mulai dari hulu sampai hilir dengan jelas. (Foto : Ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Jokowi memanggil sejumlah menteri ke Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, untuk mengadakan rapat terbatas soal pengelolaan anggaran pengadaan alutsista pada Jumat, 22 November lalu. 

Jokowi meminta menterinya untuk menyusun road map-nya pengembangan industri alat utama sistem persenjataan dalam negeri mulai dari hulu sampai hilir dengan jelas. 

Baca juga : Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

"Dengan melibatkan baik BUMN maupun swasta sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor alutsista dari luar negeri," kata Jokowi. 

Jokowi juga meminta Prabowo mengakhiri belanja anggaran pertahanan yang hanya berorientasi untuk proyek semata.

Baca juga : Bamsoet: Sudahi Konflik, Mari Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran, mampu membelanjakan anggaran sebanyak-banyaknya, apalagi orientasinya sekadar proyek. Sudah, stop yang seperti itu," ucap mantan Wali Kota Solo ini.

Menanggapi arahan Jokowi, Prabowo berjanji akan mencari celah kebocoran di anggaran pertahanan termasuk dalam pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).

Baca juga : Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau

"Ya, kita akan `review` semua, akan lihat. beliau sangat tegas kepada saya, tidak boleh ada kebocoran, tidak boleh ada penyimpangan, penyelewengan. Uang sangat berat didapat, uang rakyat, dari pajak," tandas Prabowo.

Sementara itu, Menteri Pertahanan RI 2014-2019 Jendral TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu pun ikut berkomentar soal arahan Presiden RI Joko Widodo pada Kementerian Pertahanan agar tidak bergantung pada sistem utama senjata (alusista) buatan impor.

Ryamizard menceritakan bagaimana arahan yang sama juga dia lakukan saat memimpin Kementerian Pertahanan membantu Presiden Joko Widodo di periode pertamanya 2014 lalu.

"Saya dari dulu emang begitu, kan dari dulu begitu," ucapnya usai menghadiri kegiatan bedah buku "PKI Dalang dan Pelaku G30S/1965” karangan Aminuddin Kasdi di Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Ia memastikan bahwa Industri alusista dalam negeri saat ini masih mampu menyokong persenjataan militer dalam hal pertahanan NKRI.

"Iya industri dalam negeri," ungkapnya.

Menurutnya peluang dalam menggunakan alusista buatan dalam negeri cukup banyak. Pasalnya kata Ryamizard yang terpenting bukan persenjataan yang digunakan tapi bagaiamana membangun sumber daya manusia yang akan menggunakan senjatanya.

"Oh, banyak. Kan saya nggak pernah beli alat luar negeri. Bener nggak saya? Saya nggak pernah yang penting orangnya, the man behind gun. Yang penting hebat-hebat orangnya," tandasnya. (rnl)

Artikel Terkait
Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
Bamsoet: Sudahi Konflik, Mari Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau
Artikel Terkini
Menteri PANRB Minta Instansi Pemerintah Segera Rampungkan Rincian Formasi ASN 2024
Seleksi CASN 2024 Segera Dimulai, Pemerintah Penuhi Formasi Talenta Digital
TB dan "Airborne Infections Defense Platform" di Serang
Pj Gubernur Agus Fatoni Bersama Kedubes Kanada Perkuat Kerjasama Penanganan Permasalahan Perubahan Iklim
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas