INDONEWS.ID

  • Selasa, 26/11/2019 09:08 WIB
  • Tito Karnavian Sebut Perbatasan Bumper Zone untuk Pemerataan Pembangunan

  • Oleh :
    • Mancik
Tito Karnavian Sebut Perbatasan Bumper Zone untuk Pemerataan Pembangunan
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.(Foto: Puspen Kemendagri)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Dalam Negeri yang juga Kepala Badan Pengelola Perbatasan (BNPP), Tito Karnavian, menegaskan, perbatasan merupakan bumper zone yang perlu diperkuat untuk pemerataan pembangunan. Hal itu disampaikannya dalam Rakor Penguatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Kecamatan di Kawasan Perbatasan Negara Tahun 2019 di Royal Kuningan Hotel, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2019) kemarin.

"Bapak Presiden sudah menyampaikan membangun dari pinggiran, pencegahan urbanisasi, pemerataan pembangunan, tidak hanya di kota-kota atau di daerah-daerah yang sudah terbangun seperti Jawa tapi juga daerah perbatasan. Tujuan lain adalah menjadikan perbatasan sebagai bumper zone kita, karena perbatasan kita ini yang luas ini harus diperkuat. Kalau masyarakatnya kuat, pembangunan terjadi di sana, dan kejahatan-kejahatan lintas batas akan dapat diatasi," kata Tito.

Baca juga : Dansatgas Yonif 742/SWY Kunjungi Salah Satu SD Darurat di Perbatasan RI-RDTL

Tito menilai, camat di daerah perbatasan sebagai unsur pemerintahan paling dekat dengan masyarakat dianggap perlu untuk ditingkatkan kapasitasnya untuk bertahan dalam membangun daerah dan masyarakat perbatasan.

"Kita lihat selain Desa juga ada para Camat yang langsung berhadapan dengan garis depan (perbatasan). Untuk itulah kita rakor selama empat hari ini, kita bertujuan untuk membangun kecamatan-kecamatan perbatasan. Caranya bagaimana? Mereka camat-camat punya otoritas, punya kewenangan, punya kedekatan hubungan masyarakatnya dan mereka yang paling bisa lama di situ. Kalau unsur lain datang-pergi, kalau mereka bertahan di situ, maka kita harus perkuat mereka,” ujarnya.

Baca juga : Masyarakat Perbatasan Nunukan Terlibat dalam Menjaga Kedaulatan Negara

Dalam hal peningkatan kapasitas maupun pembangunan Sumber Daya, Mendagri menilai perlu adanya sinkronisasi Pemda dengan Pemerintah Pusat, utamanya kerjasama semua pihak dalam berbagai aspek yang menunjang untuk pembangunan perbatasan tersebut.

"Untuk masalah sumber daya manusia (SDM) perlu ada kerjasama dan sinkronisasi antara Pemda dan Pemerintah Pusat. Pemda kita harapkan para Bupati dan para Gubernur itu menganggarkan untuk pembangunan daerah perbatasan. Ini prioritas. Satu kabupaten kan ada kecamatan perbatasan dan ada yang bukan, yang perbatasan ini kita minta dijadikan prioritas, sama dengan yang di tingkat Provinsi ada kecamatan perbatasan dan ada yang bukan. Yang ada perbatasannya kita minta diberikan prioritas,"jelasnya.

Baca juga : BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut

Karena itu, Mendagri meminta sinergi untuk seluruh program dari berbagai Kementerian/Lembaga dan Pemda dalam mengelola program dan pembangunan daerah perbatasan.

"Nah kemudian tadi tujuan kita memperkuat "bumper zone", Pemerintah Pusat ini kan Kementeriannya banyak program untuk daerah tertinggal dan daerah perbatasan, ada Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, kita harap mereka juga memprioritaskan kepada daerah perbatasan , desa-desa perbatasan, kecamatan perbatasan, buat program di situ, Kemenkes punya program sendiri, Kemendikbud juga mempunyai program, bidang kesehatan dan lain-lain. Nah, ini kita harapkan disinergikan," pungkasnya.*

 

Artikel Terkait
Dansatgas Yonif 742/SWY Kunjungi Salah Satu SD Darurat di Perbatasan RI-RDTL
Masyarakat Perbatasan Nunukan Terlibat dalam Menjaga Kedaulatan Negara
BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas