INDONEWS.ID

  • Kamis, 28/11/2019 10:01 WIB
  • Fenomena Sukses Kebijakan Publik Ir. Ciputra

  • Oleh :
    • indonews
Fenomena Sukses Kebijakan Publik Ir. Ciputra
Pengusaha sukses Ir. Ciputra (Foto: Tribunjambi).

Oleh: Christianto Wibisono*)

Opini, INDONEWS.ID - Saya mengikuti kisah sukses Ir Ciputra dari dekat sebagai salah satu pendiri majalah Tempo 1970-1974 dan dari jauh sebagai pengelola Pusat Data bisnis Indonesia (PDBI).

Baca juga : Simak Kiat-kiat Meraih Sukses Bekerja di Jepang

Salah satu rahasia sukses karier Ciputra yang sangat mengagumkan bagi saya dan juga bagi pengamat ilmu politik dikaitkan dengan teori kebijakan publik yang baru saja dielusuri oleh ex Menko Hatta Rajasa dalam pidato Doctor Honoris Causa di ITB Bandung Senin 25 Mei 2019 adalah bagaimana Ir Ciputra bisa mengatasi “stigma” negatif tentang “conflict of interest”, dan sukses melaksanakan atas dasar win-win solution seluruh stakeholders dan hasilnya survive pergantian rezim politik dan patron politik yang menanunginya silih berganti.

Ir. Ciputra adalah CEO PT Pembangunan Jaya, sebuah BUMD yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemda DKI sejak era gubernur Sumarno 1960-1966. Sebetulnya Pemda DKI tidak setor, hanya melimpahkan proyek pembangunan Pasar Senen ke PT Jaya.

Baca juga : Satu Abad NU: Generasi Muda dan Revitalisasi Gerakan Ekonomi NU

Pemegang saham yang setor adalah Hasyim Ning, Dasaad, Jusuf Muda Dalam (ini Gubernur BI ke -5 dan Sucipto S Amidarmo tokoh AJB Bumiputera 1912. Jadi Ciputra adalah “CEO yang dipercaya” mengelola “BUMD TR Pembanguan Jaya.

Dalam pelaksanaan tugas itu, Ciputra memiliki perusahaan private bersama 2 alumni ITB Ir. Budi Brasali dan Ir. Ismael Sofyan yang bergabung dalam PT Perencana Djaya sebagai biro arsitek.

Baca juga : Pelajaran dari Alam: Merintis Kisah Sukses

Nah Ir Ciputra sukses menjadi CEO PT Jaya maupun Perencana Djaya. Dwifungsi itu sukses menjalankan baik BUMD maupun perusahaan privatenya.

Ciputra bahkan melewati 7 Gubernur sejak Sumano, Ali Sadikinm Tjokropranolo, Suprapto, Wiyoga, Suryadi Sudirja dan Bang Yos.

Ia juga sukses memperoleh proyek dan bekerjsama dengan konglomerat Nasional Oom Liem Sioe Liong dalam pengembangan Pondok Indar dan kemudian Pantai Indah Kapuk.

Meskipun Metropolian Land yang menguasai kaveling Sudirman, di akuisisi oleh konglomerat Murdaya Poo Ci Gwan pasca krismon 1998.

Setelah sukses dengna dwifungsi BUMD dan perusahaan profesi patungan alumni, maka Ciputra baru mendirikan peusahaan kribadi untuk keluarga dan anak anaknya.

Maka sekolah management baik di Indonesia maupun di seluruh dunia patut mempelajari bagaimana kisah sukses Ir Ciputra mengendalikan sebuah BUMN sambil mengelola perusahaan private PT Perencana Djaya sukses melampaui sirkulasi 7 gubernur DKI dan PT Pembangunan Jaya sebagai BUMD mapun PT Perentjana Djaya sukses berkinerja tanpa terjerembab pada “konflik kepentingan “.

Atau bahkan terjerumus kepada penyakit umum KKN, konflik kepentingan yang “merugikan keuangan negara” dan menguntungan orang (lain) atau diri sendiri.

Sukses inilah saya rasa yang harus ditebarkan sebagai virus gar Indonesia dan provinsi lain bisa melahirkian 34 PT Jaya lain dan Ciputra lain termasuk 120 BUMN bisa mengkloning keberhasilan Ciputra secara “ajaib” mensinergikan kepentingan Pemda, perusahaan privatenya dan mampu mengentaskan keluarga dengan grup perusahaan milik pribadi sambil tetap menyaksikan PT Jaya dan Perentjana Djaya sukses survive dan ber eksistensi lewat pergantian gubernur.

Yang sekarang justru mengawatirkan adalah “perang dingin” Pemerintah Pusat dan Gubernur DKI memasuki pilgub 2020 dan pilpres 2024, Tentu saja untuk konflik semacam ini bukan tugas Ir Ciputra yang sudah menghadap Sang Maha Pencipta .
Selamat jalan pak Ci sukses mengelola trifungsi entitas bisnis BUMD, Profesi, Keluarga merupakan karya dan kinerja yang layak dapat “Doctor Honoris Caus” maupun Award dan teori apa saja dalam lingkup Kebijakan Publik yang layak jadi contoh soal kasus studi management profesional.

Christianto Wibisono adalah salah satu pendiri majalah Tempo 1970-1974 dan dari jauh sebagai pengelola Pusat Data bisnis Indonesia (PDBI).

Artikel Terkait
Simak Kiat-kiat Meraih Sukses Bekerja di Jepang
Satu Abad NU: Generasi Muda dan Revitalisasi Gerakan Ekonomi NU
Pelajaran dari Alam: Merintis Kisah Sukses
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas