INDONEWS.ID

  • Sabtu, 08/02/2020 12:01 WIB
  • Melawan Lupa, Menhan Ryamizard: ISIS Ingin Bangun Basis di Indonesia

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Melawan Lupa, Menhan Ryamizard: ISIS Ingin Bangun Basis di Indonesia
Mantan Menhan RI Ryamizard Ryacudu (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Rencana pemulangan WNI Kombatan ISIS oleh pemerintah yang didasarkan pada pertimbangan kemanusiaan menuai penolakan dari berbagai kalangan. Tidak hanya pengamat, akademisi, cendekiawan bahkan Presiden Jokowi sendiri pun secara pribadi menolak keras.

Atas wacana ini, perlu ditelaah secara mendalam. Pasalnya, beberapa kasus bom bunuh diri dan terorisme yang terjadi di Tanah Air semua dilakukan oleh para anggota ISIS dan eks kombatan ISIS.

Sekadar mengingatkan pemerintah agar  mempelajari secara seksama dan alur pemikiran logis atas konspirasi tangisan para WNI Eks ISIS yang mengaku rindu pulang ke Tanah Air. Sehingga, pemerintah Indonesia tidak salah dalam mengambil kebijakan.

Pertanyaan yang patut diajukan kepada 'kemanusian' kita adalah benarkah para WNI ISIS itu ingin pulang karena rindu akan Tanah Air? Atau mereka sedang di-stir untuk membangun narasi-narasi tersebut, yang ternyata tujuannya adalah agar ISIS bisa menduduki Indonesia.

Sekadar melawan lupa. Pada tahun 2018 lalu, Tribun.Jogja pernah menurunkan berita berjudul "Operasi `Our Eyes` Ungkap ISIS Ingin Pindah Basis ke Indonesia".

Ketika itu, Menteri Pertahan Republik Indonesia masih dijabat Ryamizard Ryacudu. Ryacudu mengungkapkan ada upaya kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memindahkan basisnya di Asia Tenggara dari Marawi di Filipina ke Indonesia.

Demikian diungkapkan Menhan saat memberikan pernyataan kepada pers di Jakarta, seperti dikutip dari Tribun.jogja.com Senin (14/5/2018).

Ia mengatakan, pemindahan itu sudah disiapkan dengan matang oleh para simpatisan ISIS di Indonesia. Sebab pemindahan tersebut adalah perintah dari pimpinan ISIS di Kabul, Afghanistan.

"Kenapa begini (aksi teror di Surabaya), kalian harus tahu di dalam perintah dari Kabul, mereka akan memindahkan Marawi ke sini," ujarnya.

Seperti di ketahui, pada akhir 2017 lalu, ribuan milisi ISIS kabur ke Afghanistan setelah mendapatkan gempuran dari militer Suriah yang didukung Rusia.

Operasi Our Eyes

Menhan mengatakan bahwa informasi yang dia dapat berasal dari kerja sama operasi enam negara dengan sandi Our Eyes. Enam negara itu yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, dan Singapura.

Forum ini merupkan kerja sama untuk mengatasi ancaman terorisme dan radikalisme di kawasan Asia Tenggara melalui pertukaran informasi strategis.

Operasi Our Eyes mengadopsi strategi intelijen Amerika Serikat dengan negara barat lainnya yang melibatkan kerja sama pertahanan dan militer untuk menangani terorisme.

"Tujuannya sekarang adalah polisi dan tentara, itu perintah dari sana (ISIS di Afganistan). Sekarang itu hebatnya Our Eyes harus memberikan informasi kepada saya. Ini gunanya," kata Menhan.*(Rikardo).

 

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni
TOZO Memperkenalkan Deretan Produk Inovatif Terbaru: TOZO Open Buds Sebagai Flagship
Perayaan Hari Ulang Tahun ke 15 Kabupaten Maybrat
SMP Islam Al Azhar BSD Raih juara 1 Tari Tradisional di Spanyol
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas