INDONEWS.ID

  • Sabtu, 15/02/2020 20:30 WIB
  • Dinilai Kerap Menabrak Hukum, Aktivist Sebut Anies Baswedan Gubernur Perusak

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Dinilai Kerap Menabrak Hukum, Aktivist Sebut Anies Baswedan Gubernur Perusak
Ketua Umum DANTARA (Damai Nusantaraku) Putri Simorangkir (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Aktivist Putri Simorangkir mengkritisi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan beberapa kibjakan kontroversialnya. Putri menilai Anies tak lebih adalah pemimpin yang suka merusak.

"Betapa malangnya Jakarta dipimpin oleh gubernur seperti Anies ini, tidak pernah sebelumnya Jakarta memiliki jiwa perusak seperti sekarang," kata Ketua Umum DANTARA (Damai Nusantaraku) Putri Simorangkir dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (15/2/20).

Baca juga : TKN Prabowo-Gibran Akui Program Makan Siang Gratis Lanjutkan Program Anies Baswedan

Putri menyebut Gubernur Anies sepertinya tengah mengalami krisis perasaan sensitif terhadap kepentingan warganya. Anies, kata Putri membuat narasi memperjuangkan kepentingan masyarakat Jakarta namun faktanya berbeda. Anies hanya memperjuangkan kepentingan pribadi dan golongan dengan menghalkan segala cara bahkan karena kebijakannya banyak nyawa nenjadi korban.

Putri kemudian menyoroti dua kebijakan Anies yang dinilainya sangat kontroversial, tidak masuk akal dan sangat merugikan masyarakat Jakarta. Yang pertama, kata Putri, adalah anggaran untuk mengatasi masalah banjir senilai Rp 800 M.

Baca juga : Indikator: Elektabilitas Ganjar 43,9 Persen, Prabowo 33,8 Persen dan Anies 14,4 Persen di Jawa Timur

"Jauh sebelum musim hujan tiba, Presiden Jokowi mengingatkan tentang penanggulangan banjir, namun Anies sama sekali tak menghiraukannya. Bahkan, dana yang sudah dianggarkan Anies justru mencabut sebesar 500 M dari 800 M yang dianggarkan," urai Putri.

Akibatnya, kata Putri, Jakarta betul mengalami musibah banjir terbesar sepanjang masa, kerugian materi tak terhitung dan puluhan jiwa melayang. Parahnya lagi, kata Putri, respon Anies terlihat biasa-biasa saja dan menganggapnya sebagai masalah kecil tidak berarti.

Baca juga : SMRC: Pendukung Gerakan 212 Pilih Anies 42 Persen, Prabowo 35 Persen, dan Ganjar 18 Persen

"Sesudah banjir pun Presiden kembali mengingatkan terkait penanggulangannya, itu pun tidak dikerjakan. Sampai akhirnya mentri Basuki yang diperintahkan menangani Jakarta," ungkap Putri.

Kebijakan kontroversial kedua, kata Putri adalah soal rencana proyek Formula E di mana Anies akan menggantikan batu alam Monas dengan aspal. Tidak main-main, tambah Putri, Anies bahkan 'menipu' Kementerian Sekretaris Negara (Mensesneg) dengan surat yang katanya `salah ketik`.

"Anak kecil saja bisa mengetahui artinya salah ketik. Bagaimana mungkin kalimat sepanjang script telenovela disebut salah ketik. Kita patut curiga mengapa Guberner Anies begitu ngotot sekali agar proyek ini sukses, bahkan dengan menerjang hukum segala," tanya Putri penuh curiga.

Padahal, kata Putri, kita tahu, Formula E tidak ada urusannya dengan kepentingan masyarakat dan tidak ada atlet Indonesia yang terlibat, lalu Monas yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia diacak kadut.

"Kabarnya Gubernur sombong yang kerap sikapnya seperti melecehkan Presiden ini akan menghadap Jokowi guna konsultasi tentang FE. Untuk itu, saya mewakili rakyat Jakarta memohon dengan sangat dan dengan segala kerendahan hati kepada Pak Jokowi agar permintaan dari Gubernur Anies ditolak," harap Putri.

Putri meminta semua pihak termasuk Jokowi untuk mempertimbangan secara lebih teliti agar rencana Formula E yang merusak Monas ini tidak dilaksanakan. Karena menurut Putri, Monas itu tempat bersejarah milik rakyat bukan milik Anies Baswedan.

"Kami merasa marah, sakit hati karena Presiden kami dilecehkan dan kami merasa tidak rela apabila bapak Presiden yang kami hormati dan cintai ikut merestui pejabat negara yang suka menabrak hukum ini," tutup Putri.*(Rikardo).

Artikel Terkait
TKN Prabowo-Gibran Akui Program Makan Siang Gratis Lanjutkan Program Anies Baswedan
Indikator: Elektabilitas Ganjar 43,9 Persen, Prabowo 33,8 Persen dan Anies 14,4 Persen di Jawa Timur
SMRC: Pendukung Gerakan 212 Pilih Anies 42 Persen, Prabowo 35 Persen, dan Ganjar 18 Persen
Artikel Terkini
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Menteri Harus Mampu Membaca Tanda-tanda Zaman untuk Menggerakan Semangat Indonesia
MRP Desak Presiden Jokowi Pastikan Cakada 2024 Se-Tanah Papua Diisi Orang Asli Papua (OAP)
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas