INDONEWS.ID

  • Minggu, 23/02/2020 19:30 WIB
  • Trump Tak Setuju Warga AS Terpapar Virus Corona Dipulangkan

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Trump Tak Setuju Warga AS Terpapar Virus Corona Dipulangkan
Presiden Amerika Donald Trump (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak setujua karena 14 warga AS yang terinfeksi virus corona (COVID-19) dipulangkan ke Negeri Paman Sam pada pekan ini.

Dua pejabat pemerintahan AS mengatakan keputusan tersebut mengejutkan Trump yang mengaku sebagai germaphobia alias memiliki ketakutan berlebih terhadap kuman.

Baca juga : Menular Lebih Cepat, Satgas Covid-19 Beberkan Skenario Tekan Kasus Corona Varian Delta+

Pejabat Kementerian Luar Negeri AS memutuskan membawa kembali warga yang telah dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess Jepang ke Amerika setelah berkonsultasi dengan pejabat senior Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

Namun, keputusan tersebut dipermasalahkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dengan alasan kepulangan warga AS terinfeksi virus corona bisa menularkan virus kepada lebih banyak penduduk AS.

Baca juga : YLBHI: PSBB dan PPKM Darurat Cara Pemerintah Hindari Kewajiban Penuhi Kebutuhan Warga

Melansir The Strait Times, Trump kemudian melampiaskan kemarahannya kepada Menteri Kesehatan dan Layanan Sosial Alex Azar dan beberapa petinggi lainnya. Kemarahan Trump muncul karena dirinya tak mendapat pengarahan terlebih dahulu mengenai warga AS yang terinfeksi virus corona.

Salah satu perwakilan pemerintah mengatakan Trump sedang mempertimbangkan untuk menutup perbatasan bagi orang yang terinfeksi virus corona, agar negaranya tetap aman dan ingin dilihat dapat mengatasi permasalahan dengan tepat.

Baca juga : Petuah dan Fatwa Tokoh Agama Efektif Agar Masyarakat Patuhi Prokes

Pemerintah AS membentuk satuan tugas lintas kementerian dan lembaga yang diawasi langsung Menteri Kesehatan dan Layanan Sosial Alex Azar. Wakil Menteri Luar Negeri Stephen Biegun juga menjadi bagian satuan tugas tersebut.

Pada Jumat (21/2), perwakilan pemerintah AS mengonfirmasi 34 warga AS terinfeksi virus corona, 18 diantaranya merupakan penumpang Diamond Princess. Belum ada tanda-tanda penyebaran virus di antara kelompok masyarakat AS.

Kementerian Luar Negeri menyatakan mengawasi ketat 92 warga AS yang berada di kapal pesiar di Kamboja, Westerdam, dan 260 orang di hotel-hotel Kamboja.

Warga AS di sana, salah satunya wanita berusia 83 tahun diperkirakan akan melanjutkan perjalanan ke Malaysia, yang terdampak virus corona.

Berdasarkan data Minggu (23/1), total korban jiwa akibat wabah virus corona (Covid-19) mencapai 2461 orang pada Minggu (23/2). Total korban jiwa bertambah di beberapa negara mulai dari China, Korea Selatan hingga Iran.

Hubei melaporkan total kematian akibat virus corona di China setidaknya mencapai 2.441 korban dan secara global paling sedikit 2.461 korban dengan data 3 pasien meninggal di Jepang, 6 orang di Iran, dan 4 orang di Korea Selatan.

Hong Kong dan Italia sama-sama mengonfirmasi dua warganya meninggal akibat virus corona. Sementara itu, Taiwan, Filipina, dan Prancis sama-sama melaporkan satu kasus kematian akibat virus corona.*

Artikel Terkait
Menular Lebih Cepat, Satgas Covid-19 Beberkan Skenario Tekan Kasus Corona Varian Delta+
YLBHI: PSBB dan PPKM Darurat Cara Pemerintah Hindari Kewajiban Penuhi Kebutuhan Warga
Petuah dan Fatwa Tokoh Agama Efektif Agar Masyarakat Patuhi Prokes
Artikel Terkini
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas