INDONEWS.ID

  • Senin, 02/03/2020 19:01 WIB
  • Kepala BNPB Doni Monardo Sebut Solusi Masalah Banjir Harus Permanen

  • Oleh :
    • Mancik
Kepala BNPB Doni Monardo Sebut Solusi Masalah Banjir Harus Permanen
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.(Foto:Marsi/ Indonews.id)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menegaskan, rumusan solusi menjawab masalah banjir, harus permanen dan jangka panjang. Solusi ini berlaku untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya dan seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Doni, tingginya angka curang hujan di Indonesia dan beberapa faktor lainnya, menyebabkan Indonesia sering mengalami bencana banjir. Karena itu, menjawab masalah tersebut, perlu langkah solusi yang sifatnya jangka panjang.

Baca juga : Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik

"Ketika melihat gejala becana yang ada, sifatnya permanen. Karena itu,solusinya harus permanen," kata Doni saat kegiatan FGD membahas permasalahan penanganan banjir Ruang Serba Guna Sutopo PN, Graha BNPB, Jakarta, Senin,(2/02/2020)

Mengatasi masalah banjir di Jakarta, kata Doni, tidak boleh dilakukan secara sektoral. Dibutuhkan kerjasama semua pihak.

Baca juga : Sambangi Pasuruan dan Probolinggo, BNPB Tekankan Upaya Antisipasi Potensi Bencana

Pentingnya kerjasama dilakukan agar upaya penanganan banjir dilakukan secara cepat. Selain itu, koordinasi lintas kementerian, lembaga dan Pemerintah Daerah, semakin mudah.

"Penyelesaian masalah banjir saat ini tidak boleh dilakukan secara sektoral. Mesti ada upaya kolaborasi dan kerjasama. DKI tidak bisa kerja sendirian, Jawa Barat juga demikian, mesti ada kolaborasi," tegas Doni.

Baca juga : Menteri PANRB Apresiasi Kinerja BNPB Jalankan Reformasi Birokrasi

Penyebab Banjir di Wilayah Jabodetabek

Pada kesempatan ini, Doni juga menyampaikan salah satu penyebab terjadinya banjir yang terjadi di DKI Jakarta maupun wilayah sekitarnya. Salah satunya adalah alih fungsi lahan yang terjadi di wilayah puncak, Bogor.

Proses alih fungsi lahan ini, sangat masif terjadi selama beberapa tahun terakhir. Masyarakat menjadikan lahannya sebagai tanah bangunan, tempat bisnis maupun sarana wisata.

Terhadap hal ini, tegas Doni, pemerintah tidak dapat memberikan larangan kepada masyarakat untuk melakukan alih fungsi lahan yang ada. Namun, ia menambahkan, alih fungsi laha yang dilakukan secara terus menerus, turut menjadi faktor penyebab banjir di Jabodetabek.

"Alih fungsi lahan di daerah hulu, menjadi salah satu penyebab banjir," pungkasnya.*

 

 

 

 

Artikel Terkait
Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik
Sambangi Pasuruan dan Probolinggo, BNPB Tekankan Upaya Antisipasi Potensi Bencana
Menteri PANRB Apresiasi Kinerja BNPB Jalankan Reformasi Birokrasi
Artikel Terkini
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas