Jakarta, INDONEWS.ID - Sehari setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa dua WNI di Depok, Jawa Barat positif virus corona, hal tersebut menambah daftar panjang negara-negara yang warganya sudah terjangkit oleh virus ini.
Dua warga Depok, yakni seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun ini kini tengah menjalani perawatn di ruang isolasi di Rumah Sakit Infeksi Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.
Sementara itu, dengan masuknya virus corona ke Indonesia, masyarakat kemudian berbondong-bondong mencari masker dan hand sanitizer atau cairan pencuci tangan. Akibatnya, stok kedua barang tersebut mulai menipis dan harganya pun meningkat.
Bahkan di beberapa lokasi perbelanjaan, harga satu boks masker yang berisi 50 masker tersebut dibandrol dengan harga Rp. 300 ribu. Padahal, jika dibandingkan dengan harga normalnya hanya sebsar Rp. 20 ribu per bok.
Sedangkan untuk Hand Sanitizer kini dibandrol dengan harga Rp 85 ribu yang berukuran 500 mililiter. Sebelumnya harga normalnya adalah Rp 25 ribu saja.
Melihat fenomena tersebut, polisi pun kemudian mengawasi oknum-oknum nakal yang menimbun kedua barang tersebut.
"Kita masih jalan melakukan penyelidikan seandainya ada yang melakukan penimbunan secara tidak sah (ilegal)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020) kemarin.
Karena itu, pihaknya mengimbau dengan tegas agar masyarakat tidak melakukan penimbunan. Tak hanya itu, Polri juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang.
"Jadi masyarakat tidak usah panik, pemerintah semua sudah bekerja untuk menangani kasus ini," tegasnya.
Tak cuma memberikan imbauan, Polri juga dengan tegas akan menindak oknum-oknum yang melakukan penimbunan tersebut.
"Kalau dia ternyata memiliki kesengajaan untuk menimbun untuk kepentingan, ya kita bisa dalami apa kira-kira motif dia. Yang jelas penegakan hukumnya harus dimulai dari pendalaman motif itu," tandasnya. (rnl)