INDONEWS.ID

  • Minggu, 08/03/2020 08:01 WIB
  • Begini Awal Mula Sejumlah Massa di Papua Bakar Kantor Bupati serta Dinas Lainnya

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Begini Awal Mula Sejumlah Massa di Papua Bakar Kantor Bupati serta Dinas Lainnya
Sejumlah Massa melakukan pengrusakan dan pembakaran kantor bupati dan kantor dinas pemerintah lainnya di Waropen, Papua

Waropen, INDONEWS.ID - Sejumlah massa di Kabupaten Waropen, Provinsi Papua membakar Kantor Bupati dan beberapa kantor instansi lainnya pada Jumat (6/3/2020).

Aksi pengerusakan dan pembakaran terhadap kantor pemerintah oleh massa itu diduga kuat karena tidak menerima bupatinya menjadi tersangka kasus suap senilai 19 Milliar.

Kejaksaan Tinggi Papua menetapkan Bupati Yeremias Yeremias Buinei sebagai tersangka dugaan penerimaan gratifikasi senilai Rp19 miliar pada Kamis (5/3/2020)

Kronologis Kejadian

Salah seorang warga Waropen, yang enggan namanya disebutkan mengungkapkan, aksi amuk massa terjadi sejak Jumat subuh.

"Sekitar pukul 05.00 WIT atau pukul 06.00 WIT, orang-orang teriak, kami disuruh lari, ada kelompok massa mengamuk dan bawa senjata tajam," kata warga waropen tersebut.

Lanjunya, saat kejadian dia melihat kelompok massa itu berlarian ke arah kantor bupati dengan membawa panah dan alat tajam lainnya.

"Saya dengar polisi sudah banyak di atas (kompleks perkantoran). Jadi sementara ini aktivitas kami di rumah saja,” jelasnya.

Aparat keamanan yang tiba di lokasi kejadian, berusaha menghalau massa yang anarkis dengan mengeluarkan tembakan peringatan.

Hingga siang ini, aparat TNI-Polri melakukan penjagaan pada sejumlah titik di Kota Waropen, menyusul aksi massa susulan.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di kabupaten waropen berangsur kondusif, namun demikian, aparat gabungan TNI-Polri sebanyak ratusan personel telah ditrunkan untuk mengantisipasi adanya serangan susulan.

Ditangani Aparat Keamanan

Kapolres Waropen, AKBP Suhadak menjelaskan 100 anggota polisi diturunkan sejak malam kemarin. "Tak ada korban jiwa dalam kejadian pagi tadi. Sejumlah kantor pemerintahan dibakar dan dirusak massa," jelasnya, Jumat (6/3/2020)

Suhadak menyebutkan belum diketahui kerugian akibat aksi massa ini. "Banyak kaca perkantoran yang pecah, pintu-pintu perkantoran. Awalnya massa membakar kantor bupati dan merembet hingga ke kantor lainnya, termasuk kantor kas dan keuangan daerah," ujarnya.

Polisi belum menangkap pelaku pengerusakan kantor pemerintahan itu. Walau demikian polisi telah mengantongi sejumlah nama pelaku utama dari aksi anarkis warga tersebut.

"Kami sudah kantongi siapa saja yang terlibat, namun belum menetapkan pelaku utama untuk aksi pengrusakan itu," jelasnya.*(Rikardo).

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Mendagri Minta Pemerintah Daerah Jaga Stabilitas Laju Inflasi Usai Libur Lebaran
Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program
Kemendagri: Jadikan Musrenbang sebagai Wadah Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Kerja Sama Indonesia-Singapura Terus Berlanjut, Menko Airlangga Bahas Isu-Isu Strategis dengan Menteri Luar Negeri Singapura
Serius Maju Pilgub NTT 2024, Ardy Mbalembout Resmi Mendaftar di DPD Demokrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas