INDONEWS.ID

  • Senin, 09/03/2020 13:01 WIB
  • Dituduh Rencanakan Kudeta, 20 Pangeran di Kalangan Kerajaan Arab Saudi Ditangkap

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Dituduh Rencanakan Kudeta, 20 Pangeran di Kalangan Kerajaan Arab Saudi Ditangkap
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Setelah penangkapan tiga pangeran berpengaruh, termasuk di antaranya adik Raja Salman, Pangeran Ahmed, Pihak berwenang Arab Saudi terus melakukan penangkapan terhadap beberapa pangeran di kalangan keluarga kerajaan Arab Saudi.

Middle East Eye melaporkan, saat ini sedikitnya 20 pangeran telah ditangkap atas tuduhan terlibat dalam upaya kudeta terhadap Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS).

Beberapa pangeran yang diketahui ditangkap pihak berwenang Saudi atas tuduhan tersebut di antaranya adalah: mantan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Nayef, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Angkatan Darat Pangeran Nayef bin Ahmed, dan saudara tiri Mohammed bin Nayef, Pangeran Nawaf.

Beberapa saat setelah penangkapan, MBS memerintahkan para pangeran kerajaan untuk men-tweet kesetiaan mereka kepadanya. Tiga dari mereka sudah melakukannya.

Menurut sumber regional yang dikutip oleh Reuters, MbS menuduh para pangeran itu melakukan kontak dengan kekuatan asing, termasuk Amerika Serikat (AS) dan lainnya, untuk melakukan kudeta.

Reuters mengutip beberapa sumber yang mengatakan Raja Salman sendiri menandatangani surat perintah penangkapan. Mereka mengklaim kondisi mentalnya dalam keadaan baik. Raja Salman diketahui menderita dementia, yang mempengaruhi daya ingat, berbicara dan kemampuan berpikir lainnya.

Pada 2017, MbS menahan hingga 500 keluarga kerajaan dan pengusaha Arab Saudi atas tuduhan korupsi. Namun, tindakan “pembersihan” yang terbaru ini memunculkan dampak yang lebih besar terhadap kestabilan kerajaan.

Pangeran Nayef dan Pangeran Ahmed adalah dua tokoh paling berpengaruh di antara keluarga kerajaan. Nama keduanya telah secara konsisten disebutkan oleh sumber-sumber senior lainnya dalam keluarga kerajaan tentang kemungkinan penggantian pangeran mahkota, karena ketidakpuasan dengan pemerintahan absolutnya yang semakin meningkat di kerajaan.

Artikel Terkait
Artikel Terkini
PJ Bupati Maybrat Pantau Proyek Pembangunan Dua Jembatan Strategis di Kampung Aisa
PJ Bupati Maybrat Berdialog dengan Warga Kampung Aisa, Motivasi Pemulihan dan Peningkatan Infrastruktur
PJ Bupati Maybrat Tinjau Perkembangan Pemulihan Kampung Aisa
Kemendagri Imbau Pemprov Maluku Gali Potensi Lokal Guna Wujudkan Pembangunan Berbasis Inovasi
Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Sebanyak 828 Warga Dievakuasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas