INDONEWS.ID

  • Rabu, 22/04/2020 12:01 WIB
  • Refly Harun: Andi Taufan Harusnya Juga Mundur dari Stafsus Jokowi

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Refly Harun: Andi Taufan Harusnya Juga Mundur dari Stafsus Jokowi
Pakar hukum Tata Negara Refly Harun (Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pengamat Hukum Tata Negara Refly Harun menilai stafsus milenial yang juga diduga terlibat konflik kepentingan seperti Andi Taufan Garuda Putra harus mengundurkan diri. Ia menilai langkah yang diambil Belva sudah tepat.

Hal itu dikatakannya merespon pengunduruan diri pemilik dan CEO aplikasi RuangGuru Adamas Belva Syah Devara dari posisinya sebagai Staf Khusus Milenial Jokowi.

Baca juga : Refly Harun Tegaskan MK Harus Tolak Gugatan Sistem Pemilu

"Ya harusnya mundur juga. Karena dia kan melakukan pelanggaran etika menurut saya," kata Refly kepada Liputan6.com, Selasa (21/4/2020).

Namun kata Refly, memang yang lebih layak mundur adalah Belva. Mengingat dia sudah menggarap proyek pemerintah.

Baca juga : Refly Harun Sebut Tiga Cara Perjuangkan Presidential Threshold Nol Persen

"Tapi kalau Belva ini lebih baik (mundur), karena dia kan menggarap proyek pemerintah. Jauh lebih baik begitu," terangnya.

Ia mengatakan bahwa apa yang dilakukan keduanya merupakan pelanggaran etika berat.

Baca juga : Refly Harun Paparkan Tiga Cara Presidential Threshold 0 Persen

"Karena dia sudah melanggar etika pejabat publik. Dia melakukan hal yang bukan kewenangan dia. Dia menunjuk perusahaannya sendiri. Karena itu dia (Andi) pun harus mengundurkan diri," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, beredar surat dari Andi di media sosial yang ditujukan kepada seluruh camat di Indonesia. Surat bernomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 dengan kop Sekretaris Kabinet berisikan kerja sama sebagai relawan desa lawan Covid-19.

Dalam surat itu, Andi menjelaskan bahwa PT Amartha Mikro Fintek terlibat dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Andi Taufan adalah CEO PT Amartha yang bergerak di bidang pemberdayaan dan pembangunan UMKM melalui sistem Peer to Peer Landing.

Surat berisi program bertajuk Kerja Sama Sebagai Relawan Desa Lawan Covid-19 itu akan dijalankan untuk area Jawa, Sulawesi dan Sumatra. Kerja sama yang dimaksud mencakup perihal edukasi Covid-19 dan pendataan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) Puskesmas

Pada 14 April, Andi pun mengaku mencabut surat tersebut dan meminta maaf atas kesalahannya itu.

"Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut," kata Andi Taufan dalam surat terbuka yang diterima, Selasa (14/4/2020).

Dia menjelaskan, surat tersebut bersifat pemberitahuan dan dukungan kepada program desa untuk melawan Covid-18 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Taufan juga menjelaskan tidak ada maksud buruk dalam surat tersebut.

"Melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya," jelas Andi Taufan.

Artikel Terkait
Refly Harun Tegaskan MK Harus Tolak Gugatan Sistem Pemilu
Refly Harun Sebut Tiga Cara Perjuangkan Presidential Threshold Nol Persen
Refly Harun Paparkan Tiga Cara Presidential Threshold 0 Persen
Artikel Terkini
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas