INDONEWS.ID

  • Rabu, 06/05/2020 15:30 WIB
  • LSPR Paparkan Big Analisis Data Tentang Covid-19 di Indonesia

  • Oleh :
    • Mancik
LSPR Paparkan Big Analisis Data Tentang Covid-19 di Indonesia
LSPR Communication and Business Institute.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemberitaan terkait pandemik COVID-19 menyebar secara masif, baik pada media konvensional maupun media baru.Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengakses konten tersebut sebagai khalayak media. Jakarta, Rabu,(6/05/2020)

Sedemikian masifnya penyebaran informasi tersebut membuat World Health Organization (WHO) sempat menyatakan bahwa telah terjadi pandemik informasi (infodemik) atas isu COVID-19 di dunia.

Baca juga : Studi Banding ke Paguyupan Batik Cirebon, LSPR Institut Dorong Akselerasi UMKM Batik Bekasi

Fenomena ini memicu LSPR Communication and Business Institute melakukan penelitian untuk menghimpun data terkait infodemik tersebut di Indonesia.

Semenjak munculnya berita COVID-19 di Indonesia, ketidakpastian menyelimuti masyarakat Indonesia sehingga memicu berbagai sikap dan tanggapan.

Baca juga : Dorong Kolaborasi Pengusaha Muda ASEAN, Bangun Ekosistem Berkelanjutan

Media baru kemudian menjadi wadah komunikasi yang paling cepat, mudah, dan dianggap powerful dalam menampung ‘hiruk pikuk’ keresahan masyarakat.

Media daring dan media sosial menjadi sasaran utama untuk berbagi konten informasi, maupun berinteraksi sebagai bentuk respon terhadap konten yang tersaji.

Baca juga : Peduli Autistik, LSBA Kembali Gelar Autism Awareness Festival

Lestari Nurhajati, Rudi Sukandar, Rani Chandra Oktaviani,dan Xenia Angelica, mewakili Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat LSPR Communication and Business Institute, melakukan penelitian dalam bidang literasi isu COVID-19 di Indonesia.

Penelitian ini mengkaji perbincangan masyarakat dengan spesifikasi “Corona Indonesia” di media daring dan media sosial pada periode 2 Maret hingga 7 April 2020.

Berdasarkan big data analysis dari total 23.339 pembicaraan, diketahui komposisi 8.855 pembicaraan dilakukan melalui website.

Sementara itu pembicaraan lainnya, terdata 1.584 di facebook, 2.904 di Youtube, dan 9.885 di Twitter. Simpulan penelitian ini mendeskripsikan bahwa konten perbincangan ‘Corona Indonesia’, memperlihatkan pergerakan informasi yang mengarah ke sentimen positif maupun netral secara bertahap.

Meskipun terdata pada dua minggu pertama tone-nya sangat negatif, dilakukan lebih berhati-hati dan tidak begitu masif. Kemudian pada minggu ketiga dan keempat perbincangan mengenai Corona ini lebih menyebar, dengan tone yang mulai beragam baik itu positif, negatif maupun netral.

Sementara itu, komposisi perbincangan di website lebih positif dibandingkan dengan Facebook dan Youtube. Meskipun di Youtube lebih banyak, tapi tone-nya sangat negatif.

Lestari menegaskan, melalui penelitian tersebut terlihat bahwa perbincangan topik Corona di Indonesia bergerak dari yang sebelumnya lebih banyak di media sosial, ke arah platform website karena banyaknya portal berita yang terpercaya.

Topik dan kata yang sering muncul dalam perbincangan, berubah dari yang awalnya mengenai pasien, virus, positif, menjadi berkaitan dengan kebijakan pemerintah terhadap wabah Corona.

Contoh perubahan yang dimaksud, terdata pada kata pemerintah, sosial, pembatasan, dan sebagainya.

"Informasi lengkap Big Data Analysis ini telah dirilis oleh LSPR. Silakan dapat diakses pada www.lspr.edu pada segmentasi khusus update mengenai COVID-19 dan di laman khusus Lembaga Penelitian, Pengabdian dan Publikasi LSPR," terangnya.

Penelitian ini merupakan salah satu bentuk responsif LSPR menanggapi isu COVID-19, termasuk mewadahi kebutuhan akan informasi yang akurat dan terkini.

"Hasil penelitian ini meneguhkan eksistensi LSPR dalam bidang penelitian. LSPR merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terkemuka yang mengambil peran strategis dalam mitigasi COVID-19 di Indonesia", tutur Rektor LSPR Communication & Business Institute, Andre Ikhsano.

Diketahui bahwa LSPR merupakan salah satu PTS terbaik di Indonesia dalam menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kampus.

Kini, LSPR juga unggul dalam menyajikan program pendidikan melalui sistem online selama masa pandemik berlangsung. Hal tersebut dituangkan sebagai konsep LSPR OMNI.

Konsep ini menjadi acuan seluruh sivitas akademika dalam menjaga keberlangsungan kegiatan LSPR yang berkualitas.

"LSPR OMNI kami maksudkan sebagai prinsip dasar pengelolaan kegiatan akademik dan non akademik di LSPR, baik secara offline maupun online. LSPR telah diakui unggul secara offline (baca: KBM di kampus), dan kami juga tetap mempertahankannya pada saat KBM beralih ke sistem online”, ujar Founder & CEO LSP Communication & Business Institute, Prita Kemal Gani.

Seluruh fasilitas layanan kampus juga bermigrasi menjadi online, seperti layanan akademik, birothesis, Career Centre, dan Student Service.

Kegiatan non-akademik, seperti LSPR Club tetap dilaksanakan melalui webinar, hotline, e-mail, Zoom dan Hangout Meeting, hingga WhatsAppCall/Video Call.

Disamping itu, LSPR juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan di area kampus. Tersedia pula sterilizer room dengan menggunakan cairan sabun antiseptik, melakukan pengecekan suhu, dan penyediaan hand sanitizer serta sabun mencuci tangan.

"Layanan konsultasi untuk mahasiswa seperti Student Guidance Office dan juga layanan psikolog, juga tetap beroperasi secara online. Kami menilai ini sangat penting di tengah pandemik untuk memperhatikan kesehatan fisik dan mental," ungkap Prita.

Sekilas LSPR

London School of Public Relations - Jakarta berdiri sejak 1 Juli 1992 adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan program sarjana ilmu komunikasi yang terbagi atas enam konsentrasi pilihan yaitu, Public Relations, International Relations, Marketing.

Mass Communication, Digital Media Communication & Advertising dan Performing Arts
Communication.

Program pascasarjana yang terbagi menjadi empat konsentrasi yaitu Corporate Communication, Marketing Communication, International Relations Communication dan Mass Media Management. Saat ini LSPR – Jakarta memiliki 20.000 lulusan serta sebanyak 6.536 mahasiswa dan mahasiswi aktif.

Data LSPR Career Centre menunjukkan tingkat serapan lulusan LSPR-Jakarta di dunia kerja mencapai 90% lulusan.

LSPR Career Centre selain menyelenggarakan seminar dan pelatihan, menyediakan informasi lowongan pekerjaan, juga membantu menyalurkan para alumni ke bidang pekerjaan yang mereka inginkan baik dalam dan luar negeri.

Sejak tahun 2002, LSPR selalu mendapat pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A. Untuk program S1 LSPR telah mendapat pengakuan internasional dari lembaga akreditasi internasional yakni The London Chamber of Commerce and Industry Examination Board (LCCI) United Kingdom dan City and Guilds UK sedangkan untuk Program S2, LSPR menjalin kerjasama dengan Edith Cowan University Australia dan City and Guilds UK.*

 

Artikel Terkait
Studi Banding ke Paguyupan Batik Cirebon, LSPR Institut Dorong Akselerasi UMKM Batik Bekasi
Dorong Kolaborasi Pengusaha Muda ASEAN, Bangun Ekosistem Berkelanjutan
Peduli Autistik, LSBA Kembali Gelar Autism Awareness Festival
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas