Nasional

Dorong Kolaborasi Pengusaha Muda ASEAN, Bangun Ekosistem Berkelanjutan

Oleh : very - Selasa, 15/08/2023 11:19 WIB

Centre for ASEAN Public Relations Studies (CAPRS) bersama Fakultas Bisnis LSPR Institute dan Center for Entrepreneurship (CFE) mempersembahkan “The 1st Asean Youth Entrepreneur Forum” (AYE FORUM) yang diselenggarakan di Prof. Dr. Djajusman Auditorium & Performance Hall, LSPR Sudirman Park Campus, Jakarta. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Bertepatan dengan HUT ASEAN ke-56, Centre for ASEAN Public Relations Studies (CAPRS) bersama Fakultas Bisnis LSPR Institute dan Center for Entrepreneurship (CFE) mempersembahkan “The 1st Asean Youth Entrepreneur Forum” (AYE FORUM) yang diselenggarakan di Prof. Dr. Djajusman Auditorium & Performance Hall, LSPR Sudirman Park Campus, Jakarta.

Kolaborasi antara CAPRS, Fakultas Bisnis LSPR Institute dan CFE ini bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan memiliki tujuan untuk terus mendukung pertumbuhan wirausaha muda di ASEAN.

Tidak hanya itu, acara ini juga berhasil mengumpulkan para pengusaha muda dari seluruh negara di ASEAN untuk mendorong inovasi, kolaborasi, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan terutama di wilayah ASEAN.

Forum yang pertama ini telah dihadiri oleh Wirausaha muda dari berbagai universitas di Negara ASEAN, antara lain LSPR Institute of Communication & Business – Indonesia, Universiti Teknologi MARA (UiTM) – Malaysia, IPB University – Indonesia, Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR) – Malaysia, Esa Unggul University – Indonesia, dan De La Salle University – Philippines.

Mengusung tema "Embrace The Power Of Entrepreneurship To Forge A Better Future For Asean", forum ini menampilkan beragam pengusaha muda yang mewakili berbagai bisnis dari universitas di berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Para pengusaha inovatif ini memamerkan usaha mereka yang mencakup industri seperti fashion, kuliner, hingga teknologi.

Forum ini diawali dengan sambutan Sandy Aditya S.Sn., M.B.A. selaku Manager dari LSPR Center for Entrepreneurship (CFE) dan Wakil Ketua Program S1 Kewirausahaan dan Kepemimpinan.

“Forum ini berfungsi sebagai platform bagi generasi muda ASEAN untuk terhubung serta membangun pemahaman untuk saling mendukung satu sama lain dan juga bermaksud untuk mengajak generasi muda seperti mahasiswa dan alumni yang berwirausaha dari berbagai perguruan tinggi di ASEAN untuk dapat berperan aktif dalam menjawab berbagai isu dan tantangan dalam mengembangkan kewirausahaan,” ujar Sandy.

Ia juga mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi sehingga dapat membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Carolina Tinangon mengatakan, fokus dari forum ini adalah membahas praktik terbaik pengusaha muda di kawasan ASEAN dan juga mendorong pertukaran ide-ide inovatif dan mengajak generasi muda untuk berpartisipasi aktif.

Karena itu, forum ini diharapkan bisa memperluas wawasan, menjalin hubungan yang berharga, membuat catatan menyeluruh, dan terlibat dalam diskusi kolaboratif dengan rekan-rekan dari seluruh ASEAN. Keterlibatan seperti itu dapat mengarah pada peluang besar untuk masa depan.

Ia juga menekankan pentingnya memberdayakan kaum muda dan memberikan mereka jalan untuk memupuk jiwa kewirausahaan, yang pada gilirannya akan berkontribusi untuk mengamankan masa depan kawasan ASEAN.

“Ini adalah peluang yang tak ternilai, dimulai dengan ide dan upaya kreatif generasi muda,” ujarnya.

Perwakilan Tetap Malaysia untuk ASEAN, H.E. Dato` Amb. Nur Izzah Wong Mee Choo, dalam pidatonya menjelaskan bahwa pentingnya pemuda untuk menjadi agenda utama ASEAN karena mereka merupakan 34% dari total populasi ASEAN saat ini.

“Pemuda merupakan aset terbesar ASEAN karena mereka menentukan masa depan kawasan kita, ASEAN. Sejak deklarasi prinsip untuk memperkuat kerja sama pemuda ASEAN di Bangkok pada tanggal 24 Juni 1983, telah dibentuk beberapa platform untuk mengintensifkan kerjasama pemuda di 4 bidang strategis yaitu; mempromosikan kesadaran ASEAN, memperkuat keterampilan kewirausahaan bagi pemuda, menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dalam pengembangan pemuda dan kesukarelaan,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa yang terpenting adalah anak muda harus memanfaatkan setiap peluang yang ada di hadapannya, tangguh menghadapi segala tantangan di masa depan yang mungkin akan dihadapi.

Asisten Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub-regional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ir. Netty Muharni, MURP., dalam keynote speech menjelaskan bahwa ASEAN telah mengalami transformasi yang luar biasa.

ASEAN telah berkembang dari kumpulan bangsa besar dan menjadi komunitas dinamis yang bercirikan saling berbagi nilai-nilai dan saling berbagi pemahaman.

”1st ASEAN Youth Entrepreneur Forum ini menyoroti 3 kepentingan utama yang sangat kritis di jantung inovasi kewirausahaan,” ujarnya.

Beliau berharap 1st ASEAN Youth Entrepreneur Forum menjadi call to action dan call to impact.

 

Inspirasi Bagi Calon Pengusaha

Kegiatan 1st ASEAN Youth Entrepreneur Forum diakhiri dengan rangkuman singkat yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana, Mega Puspita, MBA.

Diskusi panel pertama adalah dari industri fashion yaitu cerita dari Aroetala, Love Juene, dan BR3W yang menyoroti tentang determinasi, kreativitas, dan solusi strategis mendorong kesuksesan kewirausahaan di pasar yang kompetitif.

Kisah-kisah ini menjadi inspirasi bagi calon pengusaha, menunjukkan tentang pemasaran yang efektif, kampanye kreatif, dan kemitraan dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk berkembang.

Selanjutnya, narasi Oat Me Up, Popiah Delihayat Kitchen, dan Es Teh Indonesia menekankan pada pemecahan masalah pasar untuk mengembangkan bisnis. Selain itu, memahami target audience mengarah pada penetrasi pasar yang efektif melalui solusi yang tepat.

Dia membahas tentang pentingnya desain merek yang disesuaikan untuk pengakuan dan daya tarik pasar. Merek seperti Keith Design Studio, AT 3d Printing & Engineering, StepNesia, dan Bieproduction.com memamerkan betapa kuatnya branding dalam meningkatkan citra publik, keuntungan, dan komunikasi layanan. Semua pembicara menekankan peran dukungan universitas dalam pertumbuhan bisnis mereka.

Yuliana Riana Prasetyawati, MM, Dekan Fakultas Bisnis LSPR dalam pidato penutupnya berharap “1st ASEAN Youth Entrepreneur Forum” dapat membawa para pemuda menjadi pemimpin wirausaha di kawasan ASEAN.

Dia mengakhirinya dengan kutipan populer dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Hatta, “Berikan saya 10 pemuda, saya akan mengguncangkan dunia.” Karena itu, dia mengajak para pemuda untuk memanfaatkan seluruh waktu yang dimiliki dengan bijak untuk menjadi pionir dan pahlawan wirausaha. ***

Artikel Terkait