INDONEWS.ID

  • Senin, 11/05/2020 09:01 WIB
  • Hasil Investigasi Tempo Ungkap Alat Rapid Test Covid-19 Bermasalah, Diproduksi di China

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Hasil Investigasi Tempo Ungkap Alat Rapid Test Covid-19 Bermasalah, Diproduksi di China
Biozek rapid test covid-19 (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Biozek, alat uji cepat atau rapid test corona virus atau Covid-19 tiba di Tanah Air. Namun kabar buruknya adalah alat yang didatangkan Kimia Farma dari Belanda itu diduga bermasalah.

Alat uji cepat Covid-19 itu ditemukan memiliki akurasi yang buruk. Sedangkan Hangzhou Alltest Biotech Co. Ltd mengklaim Biozek memiliki akurasi di atas 90 persen dalam mendeteksi dua sistem antibodi saat tubuh terkena infeksi bakteri, kuman, atau virus.

Berdasarkan beberapa penelitian, salah satunya adalah Studi non-peer review dari Spanyol, menemukan dari 55 sampel positif berdasarkan tes PCR lebih dari setengahnya dinyatakan negatif palsu melalui pengujian Alltest.

"(Hasil) Negatif palsu adalah bencana," ucap Marien de Jonge, ilmuwan yang terlibat dalam penelitian Coronavirus Disease.

Hasil investigasi Tempo bersama Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) justru menemukan bahwa alat itu merupakan produksi Cina, bukan Belanda.

Direktur Produksi dan Supply Chain Kimia Farma Andi Prazos menuturkan kesepakatan dengan Perusahaan Farmasi Inzek Internasional Trading BV di Belanda terjadi pada awal April 2020.

Ia menyakini Biozek benar-benar diproduksi di Apeldoorn, Gelderland, Belanda. Kepercayaan itu diperkuat mana kala Inzek memperbolehkan Kimia Farma datang mengunjungi mereka.

"Ada sejumlah produsen yang tidak memperbolehkan kami menemui mereka, sehingga kami tidak jadi deal," ucap Andi seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi Senin, 11 Mei 2020.

Berdasarkan penelusuran OCCRP bersama Tempo menunjukkan Biozek bikinan Hangzhou Alltest Biotech Co. Ltd di Cina. Alat rapid test Covid-19 tersebut hanya dikemas ulang di Belanda.

Chief Executive Officer Inzek international Trading BV Zeki Hamid mengatakan situs Biozek tak bermaksud menyebut alat itu diproduksi di Belanda.

"Melainkan merupakan merek Belanda," kata Zeki.*

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas