Jakarta, INDONEWS.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan Pemerintah Provinsi DKI masih menunggu evaluasi dari perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga 4 Juni mendatang. Riza berharap PSBB di Jakarta berakhir pada 4 Juni 2020.
"Kita sudah melaksanakan PSBB di tahap ketiga 22 Mei sampai 4 Juni, masyarakat dan gubernur berharap ini jadi PSBB penghabisan tapi ini semua tergantung pada sikap disiplin dan kepatuhan kita semua sebagai warga untuk melaksanakan PSBB secara baik," ujarnay di Asrama Mahasiswa Papua di Jakarta di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (31/5/2020).
Ditegaskan Riza, jika warga DKI tetap disiplin menjalankan ketentuan dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan protokol pencegahan Covid-19, maka kemungkinan besar Jakarta akan memasuki masa transisi menuju new normal atau kenormalan baru pada 5 Juni mendatang.
Dengan demikian, PSBB tahap III yang sudah berlangsung sejak 22 Mei hingga 4 Juni mendatang benar-benar menjadi PSBB penghabisan dalam penanganan Covid-19.
“Dalam beberapa hari ini, nanti kami (Pemprov DKI Jakarta) akan evaluasi (PSBB). Mudah-mudahan hasilnya baik sehingga pada 5 Juni, dimungkinkan memasuki masa transisi kenormalan baru atau new normal,” ucapnya.
Menurut Riza, keberhasilan PSBB dan penerapan new normal tidak bisa hanya tergantung pada upaya-upaya pemerintah yang telah dilakukan selama ini. Menurut dia, partisipasi masyarakat sangat penting untuk mengakhiri PSBB dan menuju pada new normal.
“Tidak bisa dilakukan semua oleh Pemprov. Kami sudah mengerahkan aparat Satpol PP, Dishub, polisi, dibantu TNI. Tapi semuanya tidak mencukupi aparat yang kita miliki. Untuk itu kita membutuhkan kerja sama yang baik dari semua pihak baik dunia swasta dan khususnya dari masyarakat,” ungkap dia.
Salah satu bentuk kerja sama warga DKI Jakarta, kata Riza, adalah disiplin menjalankan ketentuan PSBB dan protokol pencegahan Covid-19. Kedisplinan tersebut bisa memutus mata rantai penularan Covid-19 dan menurunkan angka reproduksi virus corona sehingga kasus orang terpapar, baik menjadi pasien positif, pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP) juga semakin turun bahkan sampai di angka nol.
“Jadi, mohon kesabarannya. Sebentar lagi kalau masyarakat tidak sabar, tidak patuh, nanti kita khawatir angkanya (kasus Covid-19) justru meningkat. Kalau meningkat, nanti dengan terpaksa kita perpanjang PSBB. Tolong masyarakat jangan ke pasar-pasar dulu kecuali untuk keperluan urusan dapur, pangan, sembako dan kesehatan. Di luar urusan yang diperbolehkan, kita minta masyarakat untuk patuh, taat dan disiplin,” tandasnya. (rnl)