INDONEWS.ID

  • Rabu, 24/06/2020 22:45 WIB
  • Jokowi Didesak Bongkar Dugaan Keterlibatan Bakrie Grup Dalam Kasus Jiwasraya

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Jokowi Didesak Bongkar Dugaan Keterlibatan Bakrie Grup Dalam Kasus Jiwasraya
Presiden Jokowi bersama Aburizal Bakrie (Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pengamat Ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng mendesak Presiden Joko Widodo agar segera memerintahkan Jaksa Agung untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan jual beli saham dalam kasus mega korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Termasuk di antaranya terkait dugaan keterlibatan Bakrie Grup.

Menurut Daeng, hal ini penting dilakukan guna menghindari tudingan adanya barter politik dalam kasus asuransi pelat merah tersebut yang telah merugikan negara puluhan triliun.

Baca juga : Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar

“Saya kira, Jaksa Agung jangan ragu menangani kasus ini. Mau Bakrie Grup kek, mau Bank BUMN kek, siapapun  harus diperiksa. Nggak perlu ada yang ditutup-tutupi,” jelas Daeng di Jakarta, Rabu (24/6).

Sebelumnya, pada Maret lalu, Tempo sempat menurunkan berita soalnya menyangkutnya Jiwasraya dalam menjual saham-saham yang terafiliasi dengan Group Bakrie.

Baca juga : Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia

Dalam investigasinya, Jiwasraya setidaknya berinvestasi di 10 perusahaan yang terafiliasi dengan Group Bakrie. Namun Kejaksaan Agung menyatakan belum ada perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha Bakrie atau Bakrie Group dalam kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Menurut Daeng, upaya membongkar kasus Asuransi Jiwasraya ini menjadi taruhan kredibilitas Presiden. Sehingga, Jika penanganan kasus Jiwasraya ini kurang optimal, maka tuduhan public bisa saja mengarah ke Presiden. 

Baca juga : Pemberian Pangkat Istimewa pada Prabowo, TPDI: Presiden Jokowi Tidak Pertimbangkan Rasa Keadilan Korban

“Apalagi, publik juga sudah mencium gelagat bahwa kasus Jiwasraya ini bangian dari oligarki kekuasaan,” ujarnya.

Karena itu, Daeng mendesak  Presiden segera menginstruksikan aparat penegak hukum agar membongkar kasus ini secara terang benderang.

“Jaksa Agung kan di bawah presiden. Mestinya, beri komando ke Jaksa Agung agar jangan main-main dengan kasus ini. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” tegasnya.

Hal ini penting agar masalah ini tidak digeser-geser ke politik dan dikait-kaitkan dengan pemilu presiden 2019.

Sebab menurutnya, indikasi keterkaitan dengan pemilu 2019 sangat kuat. Apalagi, kasus ini terjadi menjelang pemilu. Sehingga diduga kuat ada kaitannya dengan bancaakan oligarki.

“Jadi, siapa saja yang patut diduga terlibat dalam kongkalikong kasus Jiwasraya, mulai siapa yang memanfaatkan, penempatan dananya, model investasinya ini harus diusut tuntas dan semua harus dibuka dan harus dipanggil,” tuturnya.

Dia menegaskan, penegakan hukum kasus Asuransi Jiwasraya ini sangat penting guna memberi pesan kepada investor bahwa iklim investasi di Indonesia kondusif.

“Kalau benar serius, maka kerugiaan Jiwasraya sebelum 2008 harus diusut. Dan akan membuka secara terang benderang, siapa saja yang terlibat,” pungkasnya.*(Rikard Djegadut)

Artikel Terkait
Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar
Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia
Pemberian Pangkat Istimewa pada Prabowo, TPDI: Presiden Jokowi Tidak Pertimbangkan Rasa Keadilan Korban
Artikel Terkini
Tingkatkan Penjualan dengan Chatbot WhatsApp CRM dari Kommo: Bisnis Monoton? Perbaiki dan Berikan Inovasi Baru Melalui Komunikasi!
DR Rizal Sukma Terpilih menjadi Anggota Board of Advisers International IDEA
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas