INDONEWS.ID

  • Jum'at, 14/08/2020 16:01 WIB
  • Pedas! Jokowi Kritik Media agar Tidak Mendulang Klik & Like tapi Nilai Kemanusian & Kebangsaan

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Pedas! Jokowi Kritik Media agar Tidak Mendulang Klik & Like tapi Nilai Kemanusian & Kebangsaan
Presiden RI Joko Widodo memberikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT Ke-75 Kemerdekaan RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR/DPD di kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (14-8-2020). (Foto: Kompas.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato tahunannya di Gedung MPR/DPR/DPD menyoroti media digital di era saat ini. Jokowi meminta agar media tidak hanya mencari click dan like namun berkontribusi pada nilai-nilai kemanusian dan kebangsaan.

"Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like, tetapi seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2020 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat.

Baca juga : Jokowi di Pidato Kenegaraan: Semua Kebijakan Harus Ramah Lingkungan dan Perlindungan HAM

Jokowi berharap agar kehadiran platform teknologi seharusnya berperan mendukung kemajuan bangsa Indonesia.

"Saya ingin semua platform teknologi harus mendukukung transformasi kemajuan bangsa. Peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan,” katanya di Gedung MPR/DPR/DPRD, Jumat (14/8/2020).

Baca juga : Presiden: Membangun Infrastruktur Membangun Peradaban

Dia pun secara tegas bahwa seharusnya media tidak hanya mengutamakan jumlah click maupun like semata.

“Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like. Tapi seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa,” ungkapnya

Jokowi juga secara tegas menyebut bahwa ideologi dan nilai-nilai luhur bangsa tidak boleh dipertukarkan dengan kemajuan ekonomi. Bahkan, kemajuan ekonomi jelas membutuhkan semangat kebangsaan yang kuat.

"Kita harus bangga terhadap produk Indonesia. Kita harus membeli produk dalam negeri. Kemajuan Indonesia harus berakar kuat pada ideologi Pancasila dan budaya bangsa,” tegasnya.

Tujuan besar tersebut, menurut Presiden, hanya bisa dicapai melalui kerja sama seluruh komponen bangsa dengan gotong royong.

"Saling membantu dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan tujuan yang mulia," ucap Presiden.

Sikap lain yang harus dihindari adalah merasa paling benar sendiri dan yang lain dipersalahkan.

"Jangan ada yang merasa paling agamis sendiri. Jangan ada yang merasa paling Pancasilais sendiri. Semua yang merasa paling benar dan memaksakan kehendak, itu hal yang biasanya tidak benar," kata Presiden menegaskan.*

 

Artikel Terkait
Jokowi di Pidato Kenegaraan: Semua Kebijakan Harus Ramah Lingkungan dan Perlindungan HAM
Presiden: Membangun Infrastruktur Membangun Peradaban
Artikel Terkini
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Mengenal Lebih Jauh Ayush Systems of Medicine India dan Perannya di WHO
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas