Jakarta, INDONEWS.ID - Paus Fransisikus kembali melakukan audiensi tata muka bersama umat secara terbatas di halaman San Damaso di Istana Apostolik Vatikan. Tata muka secara langsung tersebut merupakan pertama kali sejak pandemi Covid-19 melanda Italia.
Pada kesempatan audiensi ini, Paus Fransiskus memberikan dan mendoakan secara khusus terhadap warga Libanon yang menjadi korban ledakan sangat besar satu bulan yang lalu. Pemimpin tertinggi gereja Katolik ini mengajak dunia memberikan perhatian khusus kepada Libanon.
"Lebanon tidak bisa dibiarkan sendirian," ungkap Paus Frasiskus saat melakukan audiensi terbatas tersebut sebagaimana dikutip dari voaindonesia.com, Jakarta, Kamis,(3/09/2020) yang lalu.
Ledaka besar yang terjadi dekat pelabuhan kota Beirut sebulan yang lalu ini telah menelan korban jiwa lebih 180 orang. Pada kesempatan audiensi, Paus Fransiskus mengungkapkan, dirinya tidak bisa melupakan begitu saja kejadian yang sangat menyedihkan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Paus berkesempatan memegang bendera Libanon menundukkan kepala sambil mendoa memohon keselamatan jiwa para korban ledakan di Libanon yang terjadi sebulan yang lalu itu.
"Sebulan setelah tragedi itu ..pikiran saya masih tertuju pada Lebanon dan penduduknya yang kesulitan," ungkapnya.
Saat ini, Libanon tengah dilanda konflik sektarian setelah ledakan besar di pelabuhan dekat Kota Beirut. Paus mengirim Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Pietro Parolin ke Lebanon dan mengajak semua orang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat Libanon saat ini.*