INDONEWS.ID

  • Rabu, 21/10/2020 23:01 WIB
  • Lembaga Harus Hilangkan Ego Sektoral untuk Wujudkan Konvergensi Program Pencegahan Stunting

  • Oleh :
    • very
Lembaga Harus Hilangkan Ego Sektoral untuk Wujudkan Konvergensi Program Pencegahan Stunting
Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada Rapat Koordinasi Teknis Nasional Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2020 melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Sebagai upaya menurunkan angka stunting (kondisi gagal pertumbuhan pada anak) agar lebih efektif, penyatuan berbagai program atau konvergensi di seluruh wilayah Indonesia perlu dilakukan. Namun, dalam implementasinya tidaklah mudah, karena membutuhkan sinergi antar pihak. Untuk itu, setiap lembaga yang terlibat harus menghilangkan ego sektoral agar konvergensi dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran. 

“Konvergensi adalah kata yang mudah diucapkan, tetapi seringkali tidak mudah untuk diwujudkan. Untuk mewujudkannya diperlukan upaya keras dari kita semua. Setiap lembaga yang terlibat diminta untuk menghilangkan ego sektoral, karena konvergensi membutuhkan kerja sama antar pihak,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada Rapat Koordinasi Teknis Nasional Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2020 melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020).

Baca juga : Mendagri Minta Pemda Lakukan Terobosan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Dalam acara yang mengangkat tema “Membangun dan Memperkuat Komitmen Percepatan dan Pencehahan Stunting" tersebut, Wapres menekankan, konvergensi harus diwujudkan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga ke tingkat desa. Langkah awal yang perlu dilakukan yaitu analisis situasi dan pemetaan program untuk mengetahui realitas data stunting, serta program terkait stunting yang telah ataupun belum ada di daerahnya.

"Dengan melakukan pemetaan, tumpang tindih antar program dapat dihindari dan program yang dibutuhkan tapi belum tersedia dapat diidentifikasi," ujarnya.

Baca juga : DR Rizal Sukma Terpilih menjadi Anggota Board of Advisers International IDEA

Lebih jauh Wapres mengungkapkan, berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia Tahun 2019 oleh Kemenkes, diketahui bahwa 27,7% anak Balita Indonesia mengalami stunting. Artinya ada sekitar 6,5 juta balita Indonesia yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama, dan hal ini dapat menyebabkan stunting di masa mendatang.

Oleh karena itu, ia menegaskan, stunting harus dicegah bersama-sama untuk menghindari terciptanya generasi penerus yang lemah.

Baca juga : Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024

“Generasi yang lemah ini bukan hanya lemah dari sisi pemahaman agama, kesalehan dan ketaqwaan, tetapi juga dari sisi kesehatan, pendidikan dan ekonomi.  Oleh karena itu, saya menekankan kembali bahwa stunting ini harus kita cegah bersama-sama,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Wapres pun menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Bupati/Wali kota dalam acara ini. Ia berharap setiap kepala daerah memiliki komitmen yang kuat dalam upaya percepatan pencegahan stunting ini.

"Dengan komitmen yang kuat dari kepala daerah, pencegahan stunting dapat dijadikan sebagai prioritas pembangunan di daerah dan semua sumber daya yang diperlukan dapat dimobilisasi untuk pencegahan stunting," tutur Wapres.

Mengakhiri sambutannya, Wapres mengimbau, agar di masa pandemi ini pemerintah daerah melakukan upaya inovatif untuk memastikan layanan kesehatan dijalankan dengan protokol kesehatan, sehingga jumlah prevalensi stunting tidak meningkat.

"Jangan sampai, masa pandemi COVID-19 ini kemudian menambah jumlah anak stunting dalam beberapa tahun ke depan," pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait
Mendagri Minta Pemda Lakukan Terobosan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
DR Rizal Sukma Terpilih menjadi Anggota Board of Advisers International IDEA
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024
Artikel Terkini
Mendagri Minta Pemda Lakukan Terobosan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Tingkatkan Penjualan dengan Chatbot WhatsApp CRM dari Kommo: Bisnis Monoton? Perbaiki dan Berikan Inovasi Baru Melalui Komunikasi!
DR Rizal Sukma Terpilih menjadi Anggota Board of Advisers International IDEA
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas