INDONEWS.ID

  • Sabtu, 31/10/2020 12:01 WIB
  • Demi Kemanusian, Presiden Jokowi Perlu Lakukan Kontak dengan Presiden Macron

  • Oleh :
    • very
Demi Kemanusian, Presiden Jokowi Perlu Lakukan Kontak dengan Presiden Macron
Prof Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Jenderal A. Yani. (Foto:Media Indonesia)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Prancis tengah menjadi perhatian dunia, khususnya dunia Islam pasca peristiwa pemenggalan seorang guru dan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang memicu gelombang protes dan kecaman dari masyarakat dan negara muslim dunia.

Bahkan peristiwa di sebuah gereja di Nice, Prancis baru-baru ini masih dalam rangkaian apa yang sedang dialami oleh Prancis.

Baca juga : Presiden Minta Kementerian Hasilkan Kebijakan yang Dukung Penanganan Pandemi Korona

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, Presiden Jokowi yang memiliki kedekatan dengan Presiden Macron perlu melakukan kontak langsung melalui telpon agar dapat menghentikan rangkaian kekerasan mengerikan di masa datang demi kemanusiaan.

“Kekerasan pendirian Presiden Macron terkait hak berekspresi yang didukung oleh mayoritas penduduk Prancis yang dipertentangkan dengan kecintaan umat muslim terhadap Nabi Muhammad SAW dapat berujung pada tragedi kemanusiaan,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu (31/10).

Baca juga : Pemakaman Habibie, Presiden Jokowi: Tanpa Cinta Kecerdasan Itu Berbahaya

Hikmahanto mengatakan, tragedi kemanusian dapat terjadi mengingat pemerintah dimanapun tidak akan mampu membendung tindakan pribadi yang dilakukan oleh warganya terhadap hal yang berbau Prancis, seperti halnya di Prancis sendiri.

“Presiden Jokowi dalam konteks pertemanan dapat menyarankan agar Presiden Macron menarik pernyataannya dan meminta maaf kepada umat muslim,” ujarnya.

Baca juga : Presiden Jokowi: Kita Banyak yang Sudah Lupa Membedakan Kritik dan Menghina

Bagi Presiden Jokowi yang akrab dengan Presiden Macron sebagaimana terlihat di KTT-20 2017 lalu menyampaikan saran tersebut merupakan hal yang wajar. Ini mengingat Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar sehingga sangat memahami perasaan umat muslim.

Pendekatan Presiden Jokowi ini tentu berbeda dengan Presiden Turki, Erdogan. Bila Erdogan menggunakan hard approach terhadap Presiden Prancis yang sudah dipastikan tidak akan efektif, namun pendekatan Presiden Jokowi merupakan soft approach.

“Sekali lagi apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi adalah demi kemanusiaan, bukan karena mewakili negara muslim,” ujar Hikmahanto.

“Sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, Indonesia telah melakukan kecaman dan protes dengan dipanggilnya Dubes Prancis di Indonesia oleh Kementerian Luar Negeri,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait
Presiden Minta Kementerian Hasilkan Kebijakan yang Dukung Penanganan Pandemi Korona
Pemakaman Habibie, Presiden Jokowi: Tanpa Cinta Kecerdasan Itu Berbahaya
Presiden Jokowi: Kita Banyak yang Sudah Lupa Membedakan Kritik dan Menghina
Artikel Terkini
Awarding Innovillage: Wujud Nyata Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Membangkitkan Talenta Digital Masa Depan
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas