INDONEWS.ID

  • Selasa, 03/11/2020 20:29 WIB
  • Rakor FKUB, Presiden: Kebhinekaan Adalah Anugerah yang Harus Kita Rawat

  • Oleh :
    • very
Rakor FKUB, Presiden: Kebhinekaan Adalah Anugerah yang Harus Kita Rawat
Kementerian Agama menggelar Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Tahun 2020 dengan tema Umat Rukun Indonesia Maju pada Selasa (3/11/2020). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Kementerian Agama menggelar Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Tahun 2020 dengan tema Umat Rukun Indonesia Maju pada Selasa (3/11/2020).

Acara yang dihadiri oleh Kepala FKUB dan Kepala Kantor Agama seluruh Indonesia dan kementerian/lembaga terkait ini dibuka oleh amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dalam amanatnya, Presiden menjelaskan bahwa  kebhinekaan adalah anugerah dari Tuhan.

Baca juga : Mantap! PNM Jambi Nasilitasi Nasabah Pamerkan Produk di Bandara Sultan Thaha

"Kebhinekaan adalah anugerah Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyanyang kepada bangsa Indonesia. Harus kita rawat dan kita jaga," Ujar Jokowi.

Selanjutnya dijelaskan bahwa kerukunan antar agama tidak muncul secara tiba-tiba melainkan merupakan kesadaran bersama dan saling menghormati serta tidak memberikan ruang timbulnya saling curiga yang akan menghancurkan persatuan bangsa.

Baca juga : Beri Peringkat idAA+, Pefindo Sebut PNM Punya Kas Internal Rp1,3 T dan Fasilitas Kredit Rp12 T untuk Bayar Utang

"Forum kerukunan umat bergamaa merupakan miniatur bangsa Indonesia dan saya berharap tidak ada satupun yang ditinggalkan maupun dipinggirkan. Harus bisa mengayomi," jelas Jokowi.

Jokowi berpesan bahwa pemerintah harus mendukung dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama.

Baca juga : Tumpuan Pemenuhan Kebutuhan Beras, Fakultas Pertanian IPB Perkenalkan Sistem Padi Gogo

Tantangan hidup beragama kian berat ditengah adanya media sosial yang membawa hoax dan ujaran kebencian. Ini dibutuhkan figur agama yang mempersatuakan dan menjaga persatuan.

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma`ruf Amin yang hadir secara virtual menjelaskan bahwa Pancasila  mewariskan bangsa ini kerukun dan kedamaian.

Ma`ruf Amin berharap FKUB dapat terus berkontribusi dalam memelihara kerukunan. "Berharap FKUB dapat memelihara kerukunan bergama, dan menampung aspirasi ormas sampai mensosialisasikan peraturan perundangan-undangan yang berhubungan  dengan  keagamanan," jelas Ma`ruf.

Senada dengan Jokowi, Menteri Agama Fachrul Razi pada saat membuka acara rapat koordinasi ini menegaskan bahwa keragaman adalah takdir yang merupakan pemberian Tuhan untuk diterima. Selain itu juga harus menghargai pemeluk agama lain.

"Semua pemeluk agama harus berpandangan berpendapat agama yang dipeluknya adalah agama yang paling benar dan baik. Tapi harus menghargai penganut agama lain yang berpandangan serupa," jelas Fachrul.

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian yang juga turut hadir secara virtual menjelaskan bahwa keberagaman di Indonesia merupakan keniscayaan yang belum tentu terjadi di negara lain serta menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk terus maju.

Selain itu, di era kemajuan teknologi banyak pihak yang bisa membuat berita dan menjadi penulis yang lebih mempengaruhi daripada media konvensional.

"Teknologi yang semakin canggih sehingga komunikasi tidak ada batas. Sosial media lebih mempengaruhi daripada media konvensional semua orang bisa menjadi penulis dan membuat berita. Disini kerukunan agama harus kita rawat," jelas Tito.

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PBNU, Ahmad Rumadi menjelaskan bahwa  di dalam bangsa ini tidak ada memori konflik keagamaan. Ini adalah modal yang luar biasa dan harus tetap dipertahankan serta tokoh agama harus menjadi contoh.

"Warna agama atau potret keberagamaan agama yang harmonis harus diawali oleh tokoh agama di dalamnya," ujar Ahmad Rumadi.

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny menjelaskan bahwa untuk menjaga keragaman bangsa ini harus mengaplikasikan nilai Pancasila.

"Untuk menjaga keberagaman kita adalah mengaplikasikan nilai Pancasila," jelas Benny.

Terkait era digitalisasi Benny menjelaskan bahwa di era digitalisasi ini yang bahaya adalah lemahnya narasi dan tidak ada budaya kritis.

"Kemajuan teknologi ini banyak lemahnya narasi dan literasi. Selain itu, budaya kritis mati sehingga masyarakat tak jarang menerima informasi tanpa memfilternya terlebih dahulu," tegas Benny.

Benny menekankan bahwa pentingnya tokoh agama yang bisa menyuarakan nilai Pancasila.

"Perlunya role model dalam menyeruakan nilai Pancasila dan Tokoh agama berperan penting disini," tegasnya.

Terkahir Benny menjelaskan bahwa FKUB merupakan rumah Indonesia yang memberikan peranan dan tempat bagi semua umat beragama untuk berkomunikasi  dan merawat kerukunan serta tidak mengenal dominasi. Dia mengharapkan para pengurus menjadi negarawan yang bisa menjaga persatuan dan membatinkan Pancasila. (Very)

Artikel Terkait
Mantap! PNM Jambi Nasilitasi Nasabah Pamerkan Produk di Bandara Sultan Thaha
Beri Peringkat idAA+, Pefindo Sebut PNM Punya Kas Internal Rp1,3 T dan Fasilitas Kredit Rp12 T untuk Bayar Utang
Tumpuan Pemenuhan Kebutuhan Beras, Fakultas Pertanian IPB Perkenalkan Sistem Padi Gogo
Artikel Terkini
Lagu Rujak Maznah ke Tuju ! Popular di Radio Bandung dan Jakarta
Mantap! PNM Jambi Nasilitasi Nasabah Pamerkan Produk di Bandara Sultan Thaha
Beri Peringkat idAA+, Pefindo Sebut PNM Punya Kas Internal Rp1,3 T dan Fasilitas Kredit Rp12 T untuk Bayar Utang
Tumpuan Pemenuhan Kebutuhan Beras, Fakultas Pertanian IPB Perkenalkan Sistem Padi Gogo
Top! Bayar Utang Jatuh Tempo, Pefindo Beri Rating idAA Plus untuk PNM
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas