Jakarta, INDONEWS.ID -- Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar mengatakan bahwa ekonomi islam global mengalami penurunan yang diperkirakan mencapai delapan persen pada tahun 2020. Namun demikian, Indonesia dilaporkan mempunyai peluang untuk tumbuh kembali dan berkembang lebih besar. Hal ini terbukti dari Indonesia naik kelas menjadi ranking ke-4 dari posisi ke-5 di tahun lalu dari posisi ke-10 dari tahun sebelumnya.
Hal itu dikatakan Sapta Nirwandar dalam acara launching ceremony “The state of global Islamic Economy” (SGIE) report 2020/21 di Hotel Rafless Jakarta, Selasa (17/11).
Nirwandar juga menambahkan bahwa capaian tersebut sejalan dengan program dan kebijakan pemerintah yang dikomandoi oleh Presiden Joko Widodo dan Wapres Mar’uf Amin, untuk menjadikan Indonesia menjadi pusat produsen produk halal di dunia tahun 2024.
SGIE report diharapkan menjadi wahana penyebaran informasi yang sekarang sangat penting yaitu masalah ekosistem dan kebijakan Indonesia dalam membangun ekonomi islam. Karena itu diharapkan akan menarik para investor global dan menjadi akses pasar global.
“Report akan diluncurkan di beberapa negara seperti Dubai, Jakarta, Maroko, Spanyol, Nigeria, singapura, Turki, UK, Jepang bahkan Australia,” ujar Nirwandar.
SGIE report 2020/21 merupakan laporan ringkasan terkait perkembangan ekonomi dan keuangan syariah secara Global. Acara peluncuran SGIE report 2020/21 dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi zoom dan hybrid (nyata).
Peluncuran tersebut juga tampak diikuti oleh Wakil Presiden Indonesia Prof. DR. (HC) KH. Ma’ruf Amin, CEO of Dubai Islamic Economy Development Center H.E. Abdulla M. Al-Awar dan CEO and Managing Director Dinar Standard Rafi-Uddin Shikoh sebagai pembicara pada pembukaan acara.
Nirwandar juga menjelaskan bahwa dalam report ini juga dibahas tentang outlook investasi global disertai peluang bisnis dan investasinya. Bagaimana usaha syariah dapat berkembang dan bersaing di pasar global, bahkan ditengah pandemi. (Dicky Prayoga)