Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pelan-pelan membuka rencana aksi korporasi beberapa perusahaan pelat merah yakni BRI, Pegadaian dan PNM.
Menurut informasi dari kalangan pelaku pasar, BRI berkolaborasi dengan PNM untuk mengembangkan bisnis ultra mikro yang pasarnya sangat besar.
BRI disebutkan bisa masuk ke segmen ini dengan mendukung permodalan PT PNM. Langkah ini juga sekaligus akan mendukung Omnibus Law Cipta Kerja khususnya pengembangan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM).
Kolaborasi ini berpotensi menjadi pembiayaan ultra mikro terbesar di dunia dengan bunga kecil dan menyasar semua petani.
Hingga saat ini, manajemen Bank BRI juga belum memberikan informasi resmi berkaitan dengan hal ini.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Erick buka-bukaan mengenai arah pengembangan BRI ke depan. Salah satu rencana besarnya adalah menyatukan bank pelat merah tersebut dengan dua perusahaan negara lainnya.
Hal ini disampaikan Erick dalam acara webinar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama dengan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Erick menyampaikan hal tersebut saat menjawab mengenai peran pemerintah terutama Bank Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara) yang di dalamnya ada BRI dalam menyalurkan bantuan di program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menurutnya, BRI telah disinergikan dengan dua perusahaan BUMN lainnya untuk memiliki satu data, sehingga dalam penyaluran bantuan terutama bagi UMKM bisa lebih mudah.
"Kemarin khususnya untuk usaha mikro kita coba sinergikan BUMN BRI, Pegadaian, Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk bisa mempunyai program satu data. Seperti konsolidasi Himbara yang ada di banknya syariah," ujarnya, Selasa (17/11/2020).*