Jakarta, INDONEWS.ID – Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOSKSI) hari ini me-launching program beasiswa 1000 sarjana di seluruh Indonesia. Program ini diluncurkan secara virtual (zoom meeting) dari Kampus Akademi Teknik Informatika, Tunas Bangsa Jakarta, Grogol, Jakarta Barat, Senin (23/11).
Program ini dilakukan dengan menggandeng 5 Perguruan Tinggi dari lima kota di Indonesia. Kelima Perguruan Tinggi tersebut yaitu STIE IBMT Surabaya, Akademi Teknik Informatika Tunas Bangsa Jakarta, Universitas Halim Sanusi Bandung, Akademi Parwisata Tangerang Banten dan Akademi Pariwisata Bandar Lampung.
Ketua Umum Depinas SOKSI Ali Wongso Sinaga dalam acara tersebut mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada kelima Perguruan Tinggi tersebut karena ikut serta dalam momentum yang bersejarah tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada kelima PT ini karena acara ini merupakan satu momentum bersejarah bagi kita. Acara ini mempunyai arti dan makna bagi bangsa dan negara ini dalam rangka memajukan kehidupan, khususnya ikut dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa kita,” ujarnya.
Ali mengatakan, pembangunan sumber daya manusia yang memiliki kualitas mumpuni, berintergritas, siap bekerja dan bersaing sangat dibutuhkan bangsa ini.
“Karena itu saya sepakat jika kita harus melakukan kerja sama agar bisa berkontribusi meningkatkan kesejahteraan bangsa,” ujar Ali.
Menurut Ali, kunci kemajuan sebuah bangsa ada pada pembangunan sumber daya manusia. Dia mencontohkan beberapa negara yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa banyak dan besar namun karena SDM mereka lemah maka tidak bisa mencapai kemajuan. Berbeda dengan negara yang memiliki SDM yang unggul, walaupun mereka memiliki sumber daya alam yang sedikit namun bisa tampil sebagai negara yang disegani dunia.
“Karena itu kelima Perguruan Tinggi hari ini patut diacungi jempol karena telah mengambil bagian untuk dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Anak-anak yang dihasilkan kiranya memiliki kompentesi dan memiliki daya saing yang tinggi,” ujarnya.
Selain itu, kata Ali, para sarjana yang akan dihasilkan oleh Perguruan Tinggi tersebut tidak saja memiliki kecakapan dari sisi intelektual, namun juga memilik kecerdasan sosial, dan emosional sehingga mampu bersaing dengan sesama dari tamatan perguruan tinggi yang lain.
Ali berharap program kuliah online seperti saat ini kiranya akan tetap dipertahankan ke depan, walaupun pandemi sudah berakhir. “Program online ini harus terus dilakukan ke depan walaupun COVID sudah usai. Pendidikan harus bisa dilakukan melalui jarak jauh. Harapan kami program 1000 sarjana ini bisa dimanfaatkan seefektif mungkin,” ujarnya.
Sementara itu, Saat Budiman Lubis dari Akademi Teknik Informatika Tunas Bangsa Jakarta mengatakan sangat menyambut program ini. “Mudah-mudahan program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak,” ujarnya.
Dia mengatakan, pandemi Covid yang menyerang kita saat ini meluluhlantakkan seluruh sendi perekonomian bangsa. Karena itu banyak keluarga yang terimbas pandemi dan ujungnya anak-anaknya tidak bisa membiayai sekolah.
“Karena itu kami dari Akademi Teknik Informatika Tunas Bangsa Jakarta terpanggil untuk membantu masyarakat dan pemerintah. Semoga program ini bisa membantu anak-anak kita tersebut,” ujarnya.
Selanjutnya, Ali menjelaskan program beasiswa 1000 sarjana tersebut ditujukan untuk siswa putus sekolah karena tidak mampu membiaya pendidikan. Selanjutnya, anak buruh, pelaku UMKM, para pengamen, anak jalanan, anak petani di desa, hingga tukang ojek. Selain itu, program beasiswa ini juga ditujukan untuk anak-anak guru, wartawan dan keluarga besar SOKSI.
“Para siswa sudah mendaftar mulai besok, mereka bisa mendaftar melalui online atau secara digital. Mareka bisa memilih satu dari lima perguruan tinggi yang tersedia tersebut,” ujarnya.
Beasiswa tersebut yaitu berupa potongan biaya yang mencapai 80 persen dari seluruh biaya pendidikan. “Jadi para mahasiswa cukup membayar 20 persen saja,” ujarnya.
Ali berharap kiranya program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkanya. Dia juga berharap pada 3 atau 4 tahun lagi bisa dihasilkan 1000 sarjana baru dari program tersebut.
Ke depan, Ali berharap akan ada tambahan perguruan tinggi baru lagi yang akan mengembangkan kerjasama serupa. Harapannya, makin banya sarjana yang bisa dihasilkan sehingga bangsa ini bisa memiliki daya saing tinggi.
“Nanti kami akan minta perguruan tinggi yang lain lagi. Tentu saja kita berharap agar para sarjana yang dihasilkan tersebut memiliki kompetensi, siap bekerja dan memiliki integritas yang baik. Hanya dengan itulah kita bisa berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara ini,” ujarnya.
Selain Ketua Umum Depinas SOKSI, hadir dalam acara itu Plt. Sekretaris Jenderal Ir. Riko Heryanto, Bendahara Umum Depinas SOKSI, Minadi Pujaya, Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan DPP SOKSI, jajaran DPP SOKSI, maupun DPD SOKSI dari berbagai daerah. (Very)