Jakarta, INDONEWS.ID - Desakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera merombak kabinet kerja jilid II semakin kencang berembus. Sebagian kalangan menilai pasca diciduknya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara menjadi momen tepat untuk meresuffle kabinet.
Bukan hanya mengganti menteri yang tertangkap KPK, tetapi juga meresuffle sejumlah menteri yang dinilai kurang bisa menerjemahkan visi misi presiden di periode kedua menjabat.
Seperti diberitakan Genpi.co, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini disebut-sebut bakal masuk dalam jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.
Kabar itu disampaikan Plt Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya, Yusuf Lakaseng. Ia mengaku mendapat kabar kalau Risma ditawarkan menjadi Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Juliari P. Batubara yang tersangkut kasus korupsi dana bansos covid-19.
"Saya dapat kabar bahwa Ibu Risma ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial," ujar Yusuf Lakaseng di Surabaya, Minggu (12/12).
Yusuf makin yakin jika kinerja Wali Kota Risma cukup bagus. Terlebih lagi, Risma sudah mengubah wajah Surabaya, bahkan sudah mendunia.
"Di Surabaya, wali kota bisa langsung meloncat ke menteri, tanpa harus menjadi Gubernur Jawa Timur terlebih dahulu. Ini menunjukkan kalau Surabaya itu kota mendunia," katanya.
Sementara itu, Cawali Surabaya Eri Cahyadi dalam tasyakuran itu mengatakan bahwa dirinya salut dengan kinerja partai milenial ini.
"Saya dan Cak Armuji juga berterima kasih sebanyak-banyaknya pada PSI karena partai ini datang ke tempat saya, dan memberikan surat dukungannya, tanpa embel-embel apa pun," kata Eri.
Untuk diketahui, suara yang sudah terkumpul di KPU Kota Surabaya sebanyak 83,33 persen. Pasangan Eri-Armuji unggul sementara dengan perolehan suara 57,2 persen dan Machfud Arifin-Mujiaman 42,8 persen.*(Rikard Djegadut).