Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan beberapa alasan pentingnya menggabungkan data UMKM, termasuk yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero)/PNM.
Erick mengatakan tujuan sinergi tersebut tentunya untuk mendorong pengusaha kecil untuk naik kelas, UMKM yang semula tidak bankable bisa masuk kategori layak mendapatkan kredit perbankan.
"Pembiayaan ultra mikro juga sama, menggabungkan satu data UMKM dengan upaya kita, pengusaha kecil naik kelas. Ultra mikro yang tadinya tidak bankable, naik kelas jadi bankable. Yang tadinya pinjaman Rp 2 juta karena track record bagus akhirnya mendapatkan pinjaman Rp 50 juta. Hal-hal ini kita gabungkan dan efisienkan," kata Erick dalam Indonesia Digital Conference 2020, Rabu (16/12/2020).
Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Haru Koesmahargyo mengungkapkan bahwa perseroan sedang menyusun aksi korporasi besar terkait pengembangan UMKM. Hal tersebut diakuinya lantaran terlambat menyampaikan laporan keuangan karena melakukan audit buku kuartal III-2020.
“Jadi audit laporan keuangan September ini hal biasa kita lakukan, tetapi memang betul ini dalam rangka corporate action. Keterbukaan informasinya nanti kita sampaikan, tapi ke mana arahnya? Ini untuk pengembangan UMKM,” papar Haru.
Sunarso juga menambahkan, BRI akan menyasar pelaku usaha ultra mikro dan mendorong pelaku usaha mikro yang belum menjadi nasabah untuk diakuisisi. Selain itu, bagi yang sudah menjadi nasabah, perseroan akan mendampingi agar naik kelas.
“Kita perkuat akarnya dengan menyasar ultra mikro, kemudian di batangnya, kita buat pengusaha naik kelas. Lalu, yang belum masuk BRI, kita masukkan juga ke perbankan, kita sasar yang unbank untuk diajak ke bank dan kita dampingi,” kata Sunarso.
Executive Vice Presiden Keuangan dan Operasional PT PNM (Persero), Sunar Basuki mengatakan sebagai perusahaan negara, PNM menyambut baik rencana menteri BUMN Erick Thohir. Ia menegaskan pihaknya akan mengikuti arahan dari pemerintah.
Demikian disampaikan Sunar ketika ditanya terkait respon PNM atas rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk holding (induk) 3 perusahaan BUMN untuk fokus memberikan pembiayaan kepada sektor ultra mikro.
"Kami tentu mengikuti arahan pemegang saham untuk mendukung program pembiayaan ultra mikro. Ini bagus untuk konsolidasi," kata Sunar dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (10/12).
Dampak integrasi bisnis ini juga dinilai akan berdampak positif, sebab komitmen model bisnis yang bakal dikerjakan tidak mengubah konsep yang sedang dijalankan PT PNM. "Dampaknya tentu positif karena komitmen dari ini juga model bisnisnya tidak berubah," kata dia.
Sehingga, diharapkan akan mendapatkan keuntungan dalam hal penambahan modal pembiayaan. Sebab ini bisa memperluas jangkauan realisasi pembiayaan lewat program-program kredit yang ada.
"Kita harapkan ada benefit yang didapat terutama dalam sumber pendanaan," tandasnya.**(Rikard Djegadut).