INDONEWS.ID

  • Rabu, 30/12/2020 22:31 WIB
  • Ekonom Tak Sepakat dengan Sri Mulyani, Ada 15 Negara Ekonominya Tumbuh Positif di Masa Pandemi

  • Oleh :
    • very
Ekonom Tak Sepakat dengan Sri Mulyani, Ada 15 Negara Ekonominya Tumbuh Positif di Masa Pandemi
Gede Sandra. (Foto: Harianterbit.com)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pentingnya ketersediaan vaksin Covid-19 bagi seluruh dunia untuk mendorong pemulihan ekonomi. Tanpa vaksin pandemi akan terus berlanjut dan menekan perekonomian.

“Akses vaksin menjadi penting, karena tidak akan ada pemulihan ekonomi di seluruh dunia sampai seluruh negara mendapatkan akses vaksin tersebut,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers usai menghadiri KTT G20, Minggu (22/11/2020).

Baca juga : Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan

Peneliti ekonomi Gede Sandra menyatakan tidak sepakat dengan pernyataan Sri Mulyani tersebut.

“Saya rasa apa yang disampaikan Bu Menteri Keuangan saat itu tidak sepenuhnya benar. Terbukti banyak negara di dunia yang sukses membangkitkan perekonomiannya meskipun belum memperoleh vaksin,” ujarnya seperti dikutip Kedai Pena, Rabu (30/12/2020).

Baca juga : Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan

Menurut Gede, Negara-negara tersebut pasti memiliki Menteri Ekonomi dan Keuangan yang kualitasnya di atas Sri Mulyani. Mereka mampu berpikir inovatif dan out of the box, tidak seperti “Menteri Terbalik” di Indonesia yang hanya bisa berutang dengan bunga tinggi.

Berdasarkan data yang dihimpun, Gede mengatakan ada 15 negara di dunia berhasil mengalami pertumbuhan ekonomi positif selama pandemi Covid melanda, walau belum ditemukan vaksin. Negara tersebut antara lain:

Baca juga : Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
  1. Irlandia 8,15%
    2. Turki 6,7%
    3. Tajikistan 6,3%
    4. Tanzania 5,7%
    5. China 4,9%
    6. Brunei 2,81%
    7. Myanmar 2,9%
    8. Kamerun 2,8%
    9. Vietnam 2,62%
    10. Taiwan 2,55%
    11. Korea Selatan 1,9%
    12. Luxemburg 0,5%
    13. Selandia Baru 0,4%
    14. Iran 0,22%
    15. Lithuania 0,1%. (Very)

 

Artikel Terkait
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas