INDONEWS.ID

  • Kamis, 31/12/2020 11:45 WIB
  • Masuk Usia 60 Tahun, Ini Capain dan Harapan Hubungan Diplomatik Indonesia-Kuba di 2021

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Masuk Usia 60 Tahun, Ini Capain dan Harapan Hubungan Diplomatik Indonesia-Kuba di 2021
Wakil Menteri Luar Negeri Kuba, Marcelino Medina mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dalam rangka High Level Segment of the 40th Session of the Human Rights Council, 27 Februari 2019

Havana, INDONEWS.ID - Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kuba telah memasuki usia 60 tahun. Berbagai capaian dan kerja sama telah terjalin antara kedua negara semakin meningkat khususnya pada periode tahun 2020 walaupun kedua negara menghadapi krisis akibat pandemik Covid-19.

Di bidang politik, hubungan kedua negara ditunjukkan dengan sikap saling dukung, khususnya di fora internasional. Di tengah suasana pandemik Covid-19, Pemerintah Kuba telah memberikan suaranya untuk mendukung Indonesia sebagai anggota ECOSOC periode 2021 – 2023.

Disamping itu, Pemerintah Kuba juga telah memberikan dukungan kepada Indonesia dalam keanggotaan Dewan HAM, Dewan IMO dan UNCITRAL. Demikian pula dengan Pemerintah Indonesia yang secara intens selalu bersuara lantang di PBB mendukung pencabutan blokade ekonomi yang dijatuhkan kepada Kuba.

Capaian di tahun 2020 juga ditandai dengan masuknya Kuba ke dalam ASEAN Treaty of Friendship and Cooperation (TAC) pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-53 yang diselenggarakan pada 12 September 2020 yang dilakukan melalui berbagai pendekatan oleh KBRI Havana untuk mendukung masuknya Kuba ke dalam TAC.

Indonesia dan Kuba di dalam Gerakan Non-Blok juga berbagi visi yang sama di dalam penanganan Covid-19. Dalam pertemuan virtual Non-Aligned Movement Conference pada tanggal 4 Mei 2020, kedua negara mengadopsi Komunike dalam mendukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menangani wabah Covid-19.

Terdapat peluang bagi peningkatan perdagangan Indonesia ke Kuba selama periode tahun 2020. Total perdagangan Indonesia – Kuba tahun 2020 mencapai 54.9 Juta US Dollar, meningkat tajam dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai 6.3 Juta US Dollar.

Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 871.42%. Produk Indonesia didominasi oleh margarin, tekstil, sepatu, kertas, sabun, ban, dan lainnya. Peluang untuk masuknya produk Indonesia masih sangat terbuka mengingat Kuba membutuhkan berbagai produk.

Pada tanggal 10 Desember 2020 Indonesia dan Kuba telah melakukan seremonial peringatan hubungan 60 tahun hubungan diplomatik yang ditandai dengan penandatanganan perangko hubungan diplomatik.

Di bidang pendidikan, sejak tahun 2012 Pemerintah Kuba telah memberikan program beasiswa kedokteran kepada 9 mahasiswa Indonesia untuk belajar di Escuela Latinoamericana de Medicina (ELAM) di Havana, Kuba. 2 diantara mahasiswa tersebut telah menyelesaikan studinya dan kembali ke Indonesia pada tahun 2019.

Harapan di Tahun 2021

Duta Besar LBBP RI Dr. Nana Yuliana menegaskan pentingnya memperkuat hubungan bilateral kedua negara di bidang pendidikan, kedokteran, ekonomi dan perdagangan serta Olah Raga.

Dubes Nana Yuliana juga berharap tahun 2021 terdapat peningkatan hubungan bilateral yang lebih strategis dengan Kuba. Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat memberi harapan mencairnya hubungan AS – Kuba.

"Sehingga diharapkan dapat membawa perekonomian Kuba menjadi lebih baik dan terbuka yang dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk masuk ke pasar Kuba," ungkap Dubes Nana dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi indonews.id, Kamis (31/12/20).

Dubes Nana menambahkan, tahun 2021 dapat menjadi peluang bagi investor asal Indonesia untuk berinvestasi di Kuba. Di bidang kerja sama politik, finalisasi pembahasan perjanijan bebas visa diplomatik dan dinas antara Indonesia – Kuba dapat segera diselesaikan untuk ditandatangani kedua belah pihak.

"Selain itu, kerja sama bioteknologi antara Indonesia dan Kuba untuk dapat dimulai karena potensi yang dimiliki oleh kedua negara sangat besar," ujar Dubes Nana.

Di sisi lain, perlunya mempromosikan Indonesia secara lebih intens melalui pendekatan people to people contact dengan pembuatan Indonesia digital corner di kampus-kampus di Kuba kepada kelompok milenials disamping pentingnya dilakukan kerja sama di sektor olah raga antara Indonesia – Kuba karena banyaknya potensi pelatih asal Kuba dapat melatih atlet Indonesia, khususnya di bidang tinju.

Bunga Annissa Oktavian, mahasiswa kedokteran tahun ke-5 asal Cirebon berharap jumlah mahasiswa Indonesia yang menerima beasiswa dan belajar ilmu kesehatan keluarga di Kuba dapat ditingkatkan.

Bunga menyatakan bahwa mahasiswa kedokteran di Kuba sejak tahun pertama telah dididik untuk langsung turun ke lapangan bertemu dengan masyarakat untuk menganalisa riwayat kesehatan masing-masing keluarga di lingkungan masyarakat. "Kuba memiliki keunggulan SDM dokter dan pelayanan kesehatan masyarakat yang patut dicontoh," tutur bunga.*

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Warung NKRI Digital, Cara BNPT Kolaborasikan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Era Digitalisasi
Bahas Revitalisasi Data, Pj Bupati Maybrat Rapat Bersama tim Badan Pusat Statistik Setempat
Mendagri Atensi Keamanan Data Pemilih pada Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024
Kemendagri Serahkan DP4 kepada KPU sebagai Bahan Penyusunan DPT Pilkada Serentak 2024
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Perkuat Komitmen Konstitusional Berpartisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas