INDONEWS.ID

  • Sabtu, 09/01/2021 17:01 WIB
  • WHO Sebut Covid-19 Indonesia Tertinggi di ASEAN, Masyarakat Diminta Dukung Vaksinasi

  • Oleh :
    • Mancik
WHO Sebut Covid-19 Indonesia Tertinggi di ASEAN, Masyarakat Diminta Dukung Vaksinasi
Ketua DPD RI, LaNyalla Mattalliti.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus positif Covid-19 di Indonesia yang terjadi Kamis (7/1/2021) lalu adalah angka tertinggi di Asia Tenggara. Sementara peringkat kedua dan ketiga ditempati Malaysia dan Filipina yang mencatatkan kasus aktif harian masing-masing 3.027 dan 1.353 kasus Covid-19.

Selain kasus harian, Indonesia menjadi negara dengan total kasus aktif dan total kematian akibat Covid-19 tertinggi dibandingkan sembilan negara ASEAN lainnya. Pada Kamis lalu, Indonesia juga mencatat 224 kematian baru akibat Covid-19.

Baca juga : Alumni SMA 3 Teladan Jakarta Menikmati Whoosh

Sementara itu, sejauh ini kasus Covid-19 di kawasan ASEAN telah melampaui 1.607.002 kasus dengan total 36.316 kematian dan 183.104 kasus aktif. Dari 183.104 kasus Covid-19 aktif di ASEAN, sebanyak 114.766 kasus berada di Indonesia.

Menyikapi kenaikan kasus Covid-19 yang ada, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak semua masyarakat bersatu padu, bekerja bersama pemerintah dengan mendorong gerakan vaksinasi nasional, selain lebih ketat menerapkan kebijakan 3M.

Baca juga : Cak Imin Diperiksa KPK, Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti: Justru Biar Terang Benderang

"Tunda dulu acara yang bisa ditunda. Dukung program vaksinasi nasional. Jangan ragu dan termakan hoax di medsos," kata LaNyalla kepada media di Jakarta, Sabtu (9/01/2021).

Senator asal Jawa Timur kemudian mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang Menkes untuk mengetahui secara langsung roadmap distribusi dan target gerakan vaksinasi nasional. Terutama untuk daerah-daerah di luar pulau Jawa.

Baca juga : LaNyalla Minta Pemerintah Bersiap Hadapi Ancaman Peningkatan Suhu Global

"Termasuk bagaimana simulasi dan waktu yang diperlukan. Selain proses distribusi, dan penyimpanan di daerah pelosok, ini penting, jangan sampai di lapangan timbul masalah baru,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan, vaksinasi nasional bermuara pada persoalan teknis di lapangan, mulai dari pengiriman, penerimaan, pemerataan distribusi hingga di tingkat puskesmas dan desa, serta proses dan ketersediaan alat penyimpanan, hingga proses vaksinasinya itu sendiri.

"Nanti kami akan meminta penjelasan dari Menkes, sehingga para senator di daerah bisa membantu memastikan roadmap yang disusun pemerintah berjalan dengan baik," katanya.

LaNyalla mengimbau kepada masyarakat agar bekerja bersama-sama pemerintah memerangi penyebaran Covid-19 yang sudah semakin tidak terkendali dengan mengikuti peraturan PSBB atau PPKM dan menerapkan protokol kesehatan.

"Saya meminta masyarakat, khususnya di Jawa Bali, agar mematuhi kebijakan pemerintah untuk pembatasan kegiatan masyarakat. Dan saya juga meminta kepada para senator di daerah masing-masing untuk mengajak masyarakat bersiap melakukan vaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok-kelompok usia," tutupnya.*

 

Artikel Terkait
Alumni SMA 3 Teladan Jakarta Menikmati Whoosh
Cak Imin Diperiksa KPK, Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti: Justru Biar Terang Benderang
LaNyalla Minta Pemerintah Bersiap Hadapi Ancaman Peningkatan Suhu Global
Artikel Terkini
Nilai Ekspor Sumsel Maret 2024 Naik 12,94 Persen
Pj Gubernur Agus Fatoni Terus Lakukan Upaya Kembalikan Status Sandara SMB II Palembang Menjadi Bandara Internasional
Warung NKRI Digital, Cara BNPT Kolaborasikan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Era Digitalisasi
Bahas Revitalisasi Data, Pj Bupati Maybrat Rapat Bersama tim Badan Pusat Statistik Setempat
Mendagri Atensi Keamanan Data Pemilih pada Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas