Jakarta, INDONEWS.ID - Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap lima orang terduga teroris di wilayah Aceh. Adapun penindakan tersebut dilakukan di empat wilayah berbeda.
"Penangkapan tersebut berlangsung di empat lokasi terpisah," ungkap Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy dalam siaran persnya, Sabtu (23/1/2021).
Winardy menjelaskan, dari lima terduga teroris itu, 2 orang di antaranya diamankan di Blang Bintang, Aceh Besar pada Rabu 20 Januari 2021.
Kemudian pada Kamis 21 Januari 2021, polisi kembali menangkap satu terduga teroris di Ulee Kareng, Banda Aceh. Pada hari yang sama, dua terduga teroris lagi diamankan di Langsa.
"Kelima terduga teroris ini diduga terlibat dalam jaringan Bom Polrestabes Medan, dan juga terlibat dalam pembuatan bom jaringan teroris yang ditangkap di wilayah Riau," jelas Winardy.
"Mereka juga berencana membuat Bom yang akan digunakan untuk aksi teror di wilayah Aceh, serta berencana berangkat ke Afghanistan untuk bergabung dengan kelompok Daulah ISIS," lanjut Winardy.
Saat dilakukan penangkapan, Densus 88 juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti, seperti beberapa bahan pembuat bom, yakni 1 Kg Pupuk Kalium Nitrat, 250 gram The Organic Stop Actived Charcoal (Bubuk Arang Aktif), 1 botol (2000 pcs) peluru gotri silver cosmos 6mm, beberapa potongan pipa besi sebagai alat pembuatan dan isi bom.
Densus juga berhasil mengamankan beberapa dokumen seperti buku catatan sebagai penyampaian pesan yang berisi ancaman terhadap TNI/Polri, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh.
"Paspor-paspor milik terduga teroris juga ditemukan untuk melaksanakan Hijrah ke Khurasan, Afghanistan. Kemudian beberapa buku kajian ISIS dan Tauhid serta Compact Disk dan Falsh Disk," urai Winardy.
Selain itu, Densus juga berhasil mengamanu 3 buah HP Android dan 3 buah HP biasa dari berbagai merk yang digunakan terduga untuk berkomunikasi dengan jaringan dan kelompok teror.
"Termasuk alat-alat digunakan dalam proses idad (latihan fisik persiapan aksi teror) berupa samsak tinju, besi dan busur panah, beberapa barbel besi. Para terduga teroris saat ini masih proses pemeriksaan di Polda Aceh dan selanjutnya akan dibawa ke Mabes Polri Jakarta," pungkas Winardy. (rnl)