INDONEWS.ID

  • Jum'at, 29/01/2021 12:01 WIB
  • Inovatif! Mendikbud Nadiem Luncurkan Sistem UKBI Adaptif Merdeka

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Inovatif! Mendikbud Nadiem Luncurkan Sistem UKBI Adaptif Merdeka
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Endang Aminudin Aziz (Foto: Colage)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memiliki komitmen yang tinggi dalam pemajuan kebahasaan dan kesastraan.

Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim dalam acara peluncuran Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka yang dilakukan secara virtual pada Jumat (29/1/2021).

Baca juga : Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan

“Saya merasa bangga dan berterima kasih atas kerja keras seluruh tim dan jajaran di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, UKBI versi terbaru dengan nama UKBI Adaptif Merdeka secara resmi saya luncurkan,” ujar Mendikbud Nadiem.

Nadiem menjelaskan, Kemendikbud melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang dimpimpin Endang Aminuddin Aziz, telah banyak melakukan berbagai inovasi dalam hal pengembangan, pembinaan, dan peningkatan fungsi bahasa Indonesia.

Baca juga : KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia

Hal ini diharapkan dapat bermuara pada layanan yang profesional di bidang kebahasaan dan kesastraan dalam konteks pembinaan kepada penutur bahasa Indonesia.

“Pengembangan UKBI Adaptif Merdeka merupakan bentuk keberhasilan pemerintah dalam pemajuan kebahasaan dan kesastraan melalui lompatan dalam hal desain dan sistem layanan uji,” katanya.

Baca juga : Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel

Nadiem berharap UKBI Adaptif Merdeka ini dapat memberikan dampak positif kepada penutur bahasa Indonesia dari berbagai kalangan.

“Saya harap UKBI ini dapat meningkatkan aspirasi dalam memahami dan mempelajari bahasa Indonesia, menghasilkan berbagai karya tulis dan digital berbahasa Indonesia, juga melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam membawa bahasa Indonesia ke kancah internasional,” harap Nadiem.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, E. Aminudin Aziz dalam pemaparannya menjelaskan pengembangan UKBI telah melalui berbagai fase sehingga berwujud sebagaimana bentuknya yang mutakhir.

Endang Aminuddin Aziz menambahkan, sesuai dengan tujuan pengembangan instrumen, yaitu untuk memotret kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia lintas performa dengan cepat, tepat, dan efisien. Sehingga, hasil UKBI selanjutnya dapat menjadi umpan balik bagi peserta uji.

“Peserta dapat memutuskan secara mandiri untuk meningkatkan kemahiran berbahasanya saat skornya tidak memadai. Hasil ini juga dapat dimanfaatkan lembaga pendidikan sebagai tes standar pembanding terhadap tes hasil belajar,” ujar Endang Aminuddin Aziz.

Lebih lanjut Endang Aminuddin Aziz menjelaskan, pada saat ini, UKBI telah melalui proses pemutakhiran dalam berbagai sisi dengan mengadopsi desain tes modern berupa item response theory (IRT) dan platform pengembangan teknologi yang mutakhir di bidang pengujian berupa multi stage adaptive testing (MSAT).

"Selain itu, instrumen UKBI Adaptif juga telah ditempatkan pada laman ukbi.kemdikbud.go.id. Pada laman itulah, semua sistem pengujian bekerja: mulai dari pendaftaran, layanan pengujian, hingga sertifikasi digital," jelas Endang Aminuddin Aziz.

Pemutakhiran UKBI ke dalam bentuk adaptif, tambah Aminuddin Aziz, akan membuka peluang bagi penutur bahasa Indonesia yang lebih luas untuk mengikuti UKBI, termasuk kalangan profesional berbagai bidang dan pemelajar asing yang selama ini kesulitan mengikuti UKBI karena harus mengikuti satu paket uji lengkap yang kurang sesuai dengan estimasi kemahirannya.

"Dengan demikian, unsur tebakan bagi kalangan tertentu menjadi tinggi karena soal tidak dipahami pada level kemahirannya. Dengan UKBI Adaptif, soal akan berhenti saat peserta uji sudah berada pada ambang kemahirannya," pungkas Endang Aminuddin Aziz.

Untuk diketahui, pada tahun 2020, Kemendikbud melalui usaha intensif Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah memutakhirkan sistem UKBI itu seturut perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga menghasilkan sistem uji UKBI Adaptif Merdeka dengan melibatkan peserta uji coba sejumlah 2.190 di seluruh Indonesia.

UKBI sendiri merupakan instrumen uji untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia penutur bahasa Indonesia. Dalam rentang tahun 2016 sampai dengan 2020, UKBI telah diujikan kepada 61.812 penutur bahasa Indonesia, yang terdiri atas pelajar, mahasiswa S1, S2, dan S3, guru, dosen, kalangan profesional, pejabat fungsional, pejabat struktural, serta warga negara asing.

Sistem UKBI Adaptif Merdeka memiliki berbagai keunggulan di antaranya merupakan sistem uji yang menggunakan platform teknologi mutakhir berbasis internet, seturut perkembangan teori tes berupa multi stage adaptif testing (MSAT), memiliki tingkat keandalan tinggi dengan analisis butir berdasarkan IRT (item respons theory), dan disajikan dalam bentuk yang ramah pengguna.

UKBI Adaptif Merdeka dapat mengukur kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia dari jenjang terendah hingga jenjang tertinggi. Hasil UKBI ini direpresentasikan ke dalam skor dan predikat, yaitu terbatas, marginal, semenjana, madya, unggul, sangat unggul, dan istimewa. Hasil uji ini disampaikan kepada peserta uji dalam bentuk sertifikat digital.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Artikel Terkini
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas