INDONEWS.ID

  • Jum'at, 12/02/2021 06:20 WIB
  • Pelindungan 18 Nelayan Indonesia yang Kapalnya Tenggelam di Mozambique

  • Oleh :
    • luska
Pelindungan 18 Nelayan Indonesia yang Kapalnya Tenggelam di Mozambique

Maputo, INDONEWS.ID - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mozambique saat ini (Kamis tanggal 11 Februari 2021) tengah mengirimkan staf Satgas Pelindungan WNI KBRI Maputo untuk melakukan upaya-upaya untuk dapat memulangkan 18 melayan warga negara Indonesia yang kapalnya tenggelam di pelabuhan Beira, sekitar 18 jam perjalanan darat dari ibu kota Maputo, Mozambique. Para nelayan tersebut merupakan anak buah kapal M/V Win Far 61, kapal Mang Ching Shyang No 6 dan No.66 milik perusahaan penangkap ikan Taiwan yang tenggelam di Pelabuhan Beira karena diterjang badai taifun Eloise yang melanda wilayah di Propinsi Sofala, Mozambique, pada tanggal 22 Januari lalu.

Staf Satgas Pelindungan WNI KBRI Maputo, Ivan Polontalo, yang bertemu dengan para anak buah kapal di Beira tersebut menyatakan bahwa para anak buah kapal saat ini dalam keadaan sehat dan masih diberikan akomodasi oleh perwakilan pemilik kapal yang berada di Beira hingga menunggu proses pemulangan ke Indonesia. Disampaikan lebih lanjut oleh Ivan Polontalo bahwa pemulangan mereka saat ini masih terkendala oleh pihak imigrasi di Propinsi 
Sofala, Mozambique, yang menahan paspor-paspor mereka menunggu hingga kapal yang tenggelam tersebut dapat diangkat dari Pelabuhan Beira. Kedatangan staf Pelindungan WNI KBRI Maputo ke Beira selain untuk mengunjungi para anak buah kapal yang terdampar tersebut juga mengupayakan agar paspor yang ditahan imigrasi dapat dikembalikan kepada para anak buah kapal.

Baca juga : Ini Keuntungan bagi Kedua Negara! Dubes Herry Sudradjat bersama Pemerintah Mozambique Resmikan Indonesia Mozambique Business Council

Untuk proses pemulangan para anak buah kapal dimaksud, KBRI Maputo juga tengah melakukan komunikasi yang intensif dengan perwakilan pemilik dari tiga kapal penangkap ikan Taiwan untuk penyelesaian hak-hak dari para anak buah kapal tersebut, terutama gaji terakhir yang belum dibayarkan serta tiket untuk penerbangan kembali ke Indonesia. Para anak buah kapal sebagian besar belum mendapatkan gaji pada bulan terakhir yang merupakan hak mereka. 

Bencana taifun sering melanda wilayah tengah Mozambique yang menyebabkan kerusakan tidak hanya daerah pesisir tetapi juga kerusakaan kawasan perumahan dan infrastruktur jalan serta jembatan. Serangan badai taifun Eloise baru baru ini di Propinsi Sofala, Mozambique, telah menyebabkan kerusakan terhadap 20 ribu rumah dan 11 orang meninggal dunia. Dua tahun yang lalu pada tahun 2019, bencana angin taifun yang lebih besar, yaitu taifun Idai, telah menelan korban 600 orang meninggal dunia dan kerusakan terhadap 200 ribu rumah di wilayah yang sama di Mozambique. (Lka)

Baca juga : Duta Besar RI Herry Sudradjat dorong kerja sama Indonesia dengan Provinsi Sofala, Mozambique
Artikel Terkait
Ini Keuntungan bagi Kedua Negara! Dubes Herry Sudradjat bersama Pemerintah Mozambique Resmikan Indonesia Mozambique Business Council
Duta Besar RI Herry Sudradjat dorong kerja sama Indonesia dengan Provinsi Sofala, Mozambique
Tunaikan janji kepada DPR, Dubes dirikan Pusat Budaya di Mozambique
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas