INDONEWS.ID

  • Selasa, 16/02/2021 15:59 WIB
  • Menkeu Sri Mulyani Sebut Holding PNM-BRI-Pegadaian untuk Masyarakat Bawah

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Menkeu Sri Mulyani Sebut Holding PNM-BRI-Pegadaian untuk Masyarakat Bawah
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pembentukan Holding Ultra Mikro untuk memperluas pelayanan dan mendorong ultra mikro (UMi) untuk terus maju dan berkembang.

Sebagaimana dikeathui, pemerintah melalui kementerian BUMN berencana membentuk Holding Ultra Mikro yang melibatkan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Pegadaian (Persero).

Baca juga : Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial

"Sinergi dan integrasi bisnis operasi BUMN di bidang pelayanan pembiayaan UMi dilakukan oleh PT BRI, PT PNM, dan PT Pegadaian agar pelayanan pembiayaan meningkat dari 15 juta nasabah UMi menjadi 29 juta nasabah pada tahun 2024. Pemerataan kesejahteraan dan kesempatan kerja akan meluas,". kata Sri Mulyani via akun resmi instagramnya @smindrawati seperti dikutip Senin (15/2/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan pelaku UMi dapat menikmati berbagai layanan produk pembiayaan yang lebih lengkap serta potensi pendanaan yang Iebih murah.

Baca juga : Perkuat Semangat Persaudaraan Antara Siswa, SMP Notre Dame Gelar Paskah Bersama dan Peringatan Hardiknas 2024

Melalui informasi yang diunggahnya, dijelaskan beberapa poin mengapa holding BUMN ini diperlukan, rinciannya sebagai berikut. Pertama target RPJMN 2020-2024 Peningkatan Rasio Kredit UMKM terhadap total kredit perbankan dari 19,75% di 2020 menjadi 22% di 2024

Kedua, jumlah Pelaku Usaha Mikro Signifikan Jumlah pelaku usaha mikro mendominasi (>98%) total pelaku usaha (usaha besar, menengah, kecil, dan mikro) di Indonesia

Baca juga : PNM Mekaar Beri Reward Ketua Kelompok Unggulan Studi Banding Olahan Jamu Tradisional

Ketiga, gap Pembiayaan Ultra Mikro Sebanyak 65% dari 54 juta pelaku usaha atau pekerja segmen UMi masih belum terlayani oleh Lembaga Keuangan formal.

Keempat, karakteristik Khusus Pelaku Usaha Mikro Pelaku Usaha Mikro umumnya memiliki vulnerabilitas tinggi, literasi keuangan rendah, akses terbatas, dan tidak memiliki aset kolateral

Kelima, terdapat beberapa BUMN/Lembaga yang Menyediakan Pembiayaan dan Penjaminan UMKM

Keenam, terdapat potensi manfaat dari sinergi dan integrasi bisnis dan/atau operasi BUMN

"Pemerintah berharap pelaku usaha ultra mikro dapat segera merasakan manfaatnya," tambahnya.*

Artikel Terkait
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Perkuat Semangat Persaudaraan Antara Siswa, SMP Notre Dame Gelar Paskah Bersama dan Peringatan Hardiknas 2024
PNM Mekaar Beri Reward Ketua Kelompok Unggulan Studi Banding Olahan Jamu Tradisional
Artikel Terkini
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Engelbertus Turot Asisten II Setda Kabupaten Maybrat Bantu Percepat Proses Akreditasi Puskesmas di Maybrat
Kabupaten Maybrat Rayakan HUT Ikatan Bidan Indonesia ke 73
Tingkatkan Layanan Bidang Kesehatan, Pj Gubernur Agus Fatoni Teken MoU Jejaring Pengampuan Layanan Prioritas Rumah Sakit
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas