Jakarta, INDONEWS.ID -- Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (Cespels) Ubedilah Badrun, menilai julukan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai "Menteri Terbalik" yang disematkan oleh Rizal Ramli merupakan murni kritikan simbolik.
Menurutnya, kritik semacam itu merupakan hal wajar dan biasa dalam politik.
"Itu murni kritik simbolik narasi satire yang tajam," kata Ubedilah Badrun seperti dikutip RMOL, Kamis (18/2).
Ubedilah mengatakan, dalam perspektif pemikiran kritis dalam wacana politik “menteri terbalik” tersebut merupakan hal biasa. Narasi mantan Menko Perekonomian tersebut, katanya, adalah kritik simbolik terhadap Sri Mulyani.
"Jadi itu simbolik kritik di ranah bahasa yang diplesetkan dari kata terbaik menjadi terbalik," tegasnya.
Dia mengatakan, hal tersebut mirip-mirip dengan kritik kelompok oposisi pada masa SBY berkuasa. “Susilo Bambang Yoedoyono (SBY) dikritik dengan memplesetkan SBY menjadi Si Bu Ya ditulis ditubuh kerbau. Saat itu SBY memahaminya itu sebagai kritik dan SBY tidak melaporkan pelakunya ke kepolisian," ujar Ubedilah Badrun.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo terlibat perdebatan dengan aktivis petisi 28` Haris Rusly Moti mengenai cara menanggapi kritik oleh Kemenkeu.
Dia akhir perdebatan itu, Prastowo bertanya ke Haris Rusly Moti mengenai julukan Sri Mulyani sebagai "Menteri Terbalik" yang kerap dilontarkan oleh Rizal Ramli (RR).
"Soal Bang RR, silakan nilai sendiri betapa konsistennya menggunakan julukan ‘Menteri Terbalik’," kata Prastowo dalam cuitan akun Twitter pribadinya. (Very)