INDONEWS.ID

  • Sabtu, 20/02/2021 19:30 WIB
  • Terawan Klaim Vaksin Nusantara Kebal Covid-19, PB IDI Meradang, Ini Alasannya

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Terawan Klaim Vaksin Nusantara Kebal Covid-19, PB IDI Meradang, Ini Alasannya
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto

Jakarta, INDONEWS.ID – Klaim mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang menyebut Vaksin Nusantara (Vaknus) kebal terhadap virus covid-19 memantik respon pengurus Ikatan Dokter Indonesia.

Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban meragukan klaim Vaksin Nusantara bisa membentuk kekebalan tubuh atau antibodi seumur hidup terhadap virus Covid-19.

Baca juga : Mantan Menkes Terawan Disebut Siap Gabung Jadi Pengurus Pusat PDSI

Zubairi menyebut klaim efikasi vaksin harus dibuktikan dengan uji klinis, sementara Vaksin Nusantara gagasan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu baru melewati fase uji klinis tahap pertama.

"Vaksin nusantara diklaim menciptakan antibodi seumur hidup. Mana buktinya? Data uji klinis fase duanya saja belum ada, apalagi fase tiga. Jadi, jika mau bicara klaim, tentu harus dengan data. Harus dengan evidence-based medicine. Jangan membuat publik bingung," kata Zubairi melalui twitternya @ProfesorZubairi dikutip Suara.com, Jumat (19/2/2021).

Baca juga : Dukung Dr Terawan, PSDI: Jangan Ada Upaya Mengebiri Inovasi Dokter Indonesia

Padahal vaksin lain seperti Moderna, Sinovac, atau pun Pfizer yang sudah melalui uji klinis tahap ketiga saja belum bisa memastikan berapa lama antibodinya bertahan.

"Tidak ada itu klaim yang mereka sampaikan bahwa antibodi dari vaksin-vaksin tersebut bisa bertahan enam bulan, satu tahun, apalagi seumur hidup," ucapnya.

Baca juga : MPR Dukung Wacana Terkait Izin Praktik Kedokteran Diurus Negara

Oleh sebab itu, dia meminta tim peneliti Vaksin Nusantara agar transparan dan tidak mengumbar klaim sehingga masyarakat bisa paham.

"Sekali lagi, saya mendukung upaya eradikasi, seperti vaksin. Tapi perlihatkan kepada publik datanya. Biar tak gaduh. Vaksin Influenza saja bertahan kurang lebih setahun karena dipengaruhi mutasi virusnya. Duh, saya tak tahu motif klaim vaksin nusantara itu. Ada yang tahu?" tutupnya.

Sebelumnya, selain vaksin Covid-19 Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, ternyata Indonesia juga mengembangkan vaksin Nusantara.

Vaksin gagasan Terawan selama menjadi Menkes itu menggunakan teknologi sel dendritik yang bisa dipersonalisasi untuk satu orang. Singkatnya vaksin nusantara diklaim aman bagi orang dengan komorbid.

Selanjutnya vaksin nusantara, sedang menjalani uji klinis tahap 2 dan nantinya akan memasuki tahap uji klinis tahap 3, dan semua penelitian dilakukan dan berpusat di RS Kariadi Semarang.*

 

Artikel Terkait
Mantan Menkes Terawan Disebut Siap Gabung Jadi Pengurus Pusat PDSI
Dukung Dr Terawan, PSDI: Jangan Ada Upaya Mengebiri Inovasi Dokter Indonesia
MPR Dukung Wacana Terkait Izin Praktik Kedokteran Diurus Negara
Artikel Terkini
Direktur Indo Barometer M Qodari dan Demokrat Tanggapi Gugatan Uji Materi Dr Audrey Agar Pelantikan Prabowo Dipercepat
Mungkinkan Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Bisa Dipercepat? Simak Penjelasannya!
WWF ke-10 di Bali, Deklarasi Menteri Resmi Diadopsi 133 Negara dan Organisasi Internasional
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Maybrat Lakukan Study Tour ke Minahasa Tenggara
Upacara Peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Maybrat: Menuju Indonesia Emas
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas