INDONEWS.ID

  • Sabtu, 10/04/2021 15:59 WIB
  • Membangun Sumatera Barat dengan Ekosistem Ekonomi Syariah

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
 Membangun Sumatera Barat dengan Ekosistem Ekonomi Syariah
Direktur Infranstruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional dan Keuangan Syariah (KNEKS), Associate Profesor Sutan Emir Hidayat, Ph.D

Jakarta, INDONEWS.ID - Direktur Infranstruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional dan Keuangan Syariah (KNEKS), Associate Profesor Sutan Emir Hidayat, Ph.D mengatakan mendukung penuh Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dalam rangka menggerakan sektor keuangan mikro syariah di wilayah tersebut.

Hal itu dikatakan Sutan Emir Hidayat dalam seminar oline bertajuk "Ekonomi Syariah untuk Pembangunan SUMBAR 2021-2024" yang dilakukan via aplikasi meeting zoom pada Sabtu, (10/4) siang.

Baca juga : Gubernur Sumbar Memberi Apresiasi kepada penulis Berprestasi

"Kita mendukung pemerintah daerah, terutama Sumatera Barat mengembangkan ekonomi mikro dan keuangan syariah. Jika ini dioptimalkan, maka akan mampu mengurangi dampak atau bisa membantu pemulihan ekonomi nasioanl," kata Sutan Emir Hidayat optimistis.

Sutan Emir Hidayat menjelaskan bahwa Komite Nasional dan Keuangan Syariah (KNEKS) berharap agar pemerintah daerah, terutama Pemprov Sumatera Barat dapat menggunakan brand ekonomi syariah yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi dengan tagline "Kebaikan Untuk semua" dalam rangka membantu menggerakan usaha para UMKM di wilayah itu.

Baca juga : Tingkatkan Literasi Peserta Didik dan Guru, SatuPena Sumbar Gelar Lomba Menulis Surat Untuk Ibu

Ia menambahkan, pemerintah sendiri menyadari bahwa sektor keuangan mikro syariah memilik peranan penting dalam membentuk koperasi simpan pinjam. Namun ada baiknya, juga ada pengelolahan dana-dana sosial keagamaan dalam rangka membantu menggerakan ekonomi masyarakat melalui para pelaku UMKM dan memulihkan ekonomi nasional.

"Kita sudah memiliki brand ekomomi syariah, kami berharap brand ini dapat dipergunakan oleh segenap penggiat dan pengguna ekonomi syariah di daerah, terutama di provinsi Sumatra Barat. Boleh menggunakannya dengan tagline "kebaikan untuk semua," kata Sutan Emir Hidayat.

Baca juga : Sumbar Talenta Terpilih Menari di Depan Walikota Den Haag

Dalam pemaparannya, Sutan Emir Hidayat menjelaskan bahwa dengan adanya ekonomi syariah yang mengusung semangat "kebaikan untuk semua" ini, orang semakin mengenal apa yang disebut dengan ekonomi syariah dan semua pelaku UMKM dapat merasa menjadi bagian dari brand ini.

"Banyak para pelaku ekonomi syariah yang belum menyadari dan tidak tahu bahwa dirinya adalah pelaku ekonomi syariah. Padahal nantinya, ketika membutuhkan pembiyaan, dapat mengajukannya ke pembiyaan syariah," ungkap Sutan Emir Hidayat.

Sebab, para pelaku yang mengajukan modal usaha itu, sudah merupakan pelaku ekonomi syariah. Demikian pun dalam hal peningkatan dan penguatan kapastitas sumber daya manusia atau SDM para pelaku.

"Kita berharap juga untuk pemerintah daerah, mungkin untuk provinsi Sumatera Barat juga agar ekonomi syariah menjadi kompetensi dasar muatan lokal dalam kurikulum pada tiap pendidikan menengah di seluruh wilayah Sumatera Barat. Sehingga dapat mengembangakn ekosistem talenta daerah berbasis syariah," tutur Sutan Emir Hidayat.

lebih lanjut, Sutan Emir Hidayat juga berbicara mengenai konversi Bank Nagari yang menurutnya menjadi catatan penting yang terus disuarakan KNEKS. Ia menegaskan bahwa KNEKS sangat mendukung konversi Bank Nagari Sumatera Barat.

"KNEKS terus menyuarakan penguatan sektor Perbankan Syariah melalui proses Konversi Bank ke Syariah, terutama Bank Nagari dengan melakukan edukasi dan literasi seperti publikasi kajian konversi, webinar/seminar dan buletin insights KNEKS," pungkas Sutan Emir Hidayat.

Adapaun aspek yang harus diperhatikan dalam konversi Bank Nagari adalah perlunya dibentuk tim khusus persiapan konversi yang harus dipersiapkan dengan matang.

"Diperlukan riset komprehensif untuk mengetahui kondisi pasar, preferensi nasabah eksisting, kesiapan dan kesediaan pegawai terhadap proses konversi, aspek pelatihan pegawai harus juga diperhatikan mengingat belum semua pegawai paham produk perbankan syariah," urainya.

Selanjutnya adalah sistem teknologi insfrastruktur (IT) agar harus dipersiapkan dengan baik untuk dapat mengakomodir produk dengan skema syariah.

"Untuk itu, sebaiknya operasional BPD Syariah dimulai per 1 Januari agar dimulai dari tahun buku yang baru," bebernya secara rinci.

Selain itu, yang tak kalah pentingnya, tambah Sutan Emir Hidayat adalah eksekusi terkait inovasi dan digitalisasi produk atau jasa Bank Nagari harus segera dipercepat pasca konversi.

"Apalagi di masa pandemi covid-19, kedepan digital banking via aplikasi, konsultasi customer via robo advisor, artificial intelingen dan layanan digital lainnya menjadi keharusan," tutupnya.

Artikel Terkait
Gubernur Sumbar Memberi Apresiasi kepada penulis Berprestasi
Tingkatkan Literasi Peserta Didik dan Guru, SatuPena Sumbar Gelar Lomba Menulis Surat Untuk Ibu
Sumbar Talenta Terpilih Menari di Depan Walikota Den Haag
Artikel Terkini
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas