Jakarta, INDONEWS.ID - Bencana badai siklon tropis seroja yang melanda beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur, mengundang perhatian banyak pihak. Berbagai macam bantuan mengalir dari berbagai pihak, baik dari kelompok masyarakat peduli bencana di dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam rangka memberikan pemulihan terhadap situasi setelah bencana di NTT, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan, pihaknya menyatakan siap memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang merasakan dampak siklon tropis seroja beberapa waktu lalu.
"Dengan bantuan ini, Uni Eropa menyatakan solidaritasnya dengan Indonesia atas banyaknya warga yang terkena dampak Topan Seroja. Uni Eropa siap mendukung mereka yang membutuhkan di saat krisis," kata Vincent Piket seperti dilansir dari Antaranewscom, Jakarta, Rabu,(21/04/2021)
Secara rinci bantuan yang akan disalurkan untuk masyarakat korban bencana di NTT, jelas Vincent, sebanyak 150.000 euro (Rp2,6 miliar) hadir dalam bentuk proyek I-COPE dan ENVISION.
Proyek secara jelas akan memenuhi kebutuhan 3.850 rumah tangga di 36 desa yang sangat rentan dengan bencana. Selain itu, sebagian anggaran ini dialokasikan untuk pengadaan alat pelindung diri bagi 150 petugas kesehatan yang di tiga rumah sakit.
Sementara itu, untuk 50.000 euro (Rp 857 juta) disedikan untuk Operasi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan Eropa (ECHO). Dana ini khusus untuk memberikan bantuan skala kecil dalam rangka mendukung upaya penanganan bencana yang telah ada. Uni Eropa, jelas Vincent akan menggandeng mitra di Indonesia untuk melaksanakan misi kemanusian ini sehingga masyarakat yang paling rentan dapat ditangani dengan baik.
“Dana Respons Skala Kecil ini merupakan mekanisme global dari ECHO, yang memungkinkan pendanaan cepat untuk bantuan kemanusiaan di negara-negara yang terkena bencana alam dan bencana akibat ulah manusia,” jelas Uni Eropa dalam pernyataan tertulisnya kepada media.
ECHO tidak hanya menyalurkan bantuan kepada Indonesia. Pihaknya akan menyalurkan 100.000 euro (Rp 1,7 miliar) untuk Timor Leste untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang paling terkena dampak bencana alam di kota Dili.*
Pihaknya, bantuan ini benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan demikian, mereka yang paling rentan dengan bencana, dapat melakukan aktivitas dengan normal dan kondisi trauma pasca bencana, perlahan-lahan hilang.*