INDONEWS.ID

  • Rabu, 19/05/2021 16:38 WIB
  • Muhammad Hudori Beri Masukan Soal Reformasi Birokrasi di Pemprov DI Yogyakarta

  • Oleh :
    • Mancik
Muhammad Hudori Beri Masukan Soal Reformasi Birokrasi di Pemprov DI Yogyakarta
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Hudori.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Dalam Negeri, memberikan sejumlah masukan berkaitan dengan upaya reformasi birokrasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Beberapa masukan tersebut langsungd disampaikan oleh
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Hudori.

Hudori menegaskan, beberapa hal penting yang dilakukan antara lain, menjaga keselarasan, komitmen, dan berkelanjutan upaya RB di setiap lini di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga : Lebih Tinggi Dibanding Kementerian/Lembaga Lain, Menteri PANRB Apresiasi Penguatan Reformasi Birokrasi BIN

“Untuk menjaga keselarasan RB di setiap lini, maka harapan saya ini penting bagi Provinsi DIY untuk menyelaraskan program RB saya kira dengan program jangka menengah dan tahunan instansi,” kata Hudori saat menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah Provinsi DIY yang digelar secara virtual, Selasa (18/5/2021).

Provinsi DIY juga dinilai perlu melakukan peningkatan di area perubahan RB karena mengalami penurunan capaian target RB pada 2018-2019.

Baca juga : Wujudkan Birokasi Kelas Dunia, Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Dukung Percepatan Reformasi Birokrasi di Daerah

Misalnya dalam penguatan akuntabilitas dan deregulasi kebijakan. Di sisi lain, Hudori menyarankan, agar program RB dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan sistemik dan kolaboratif antarentitas.

Hal itu meliputi berbagai pihak, baik pemerintah daerah, perangkat daerah, pelaksana perubahan, dan pemangku kepentingan sehingga saling terhubung untuk mencapai tujuan serta sasaran RB.

Baca juga : Menteri PANRB Apresiasi Kinerja BNPB Jalankan Reformasi Birokrasi

Hudori menambahkan, pelaksanaan RB harus menggunakan pola yang lebih terstruktur, sistemik, partisipatif, kolaboratif dan saling terhubung baik secara virtual maupun tatap muka melalui ruang kolaborasi reformasi birokrasi.

Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan RB, baik pada entitas pemerintah daerah maupun perangkat daerah, adalah monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara berkala.

Upaya ini juga perlu melibatkan pimpinan sehingga ada tindak lanjut dari monitoring dan evaluasi tersebut.

“Jadi tidak hanya misalnya kolaboratif, yang tidak kalah penting adalah monitoring dan evaluasi,” kata Hudori.

Untuk mewujudkan birokrasi yang memiliki kecepatan dan ketepatan dalam melayani, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni regulasi yang mengatur standar operasional prosedur (SOP) dalam memberikan pelayanan; sumber daya manusia yang andal, adaptif, dan berkualitas; serta struktur kelembagaan pemerintah yang tepat fungsi sehingga mendukung penerapan reformasi birokrasi.*

 

 

Artikel Terkait
Lebih Tinggi Dibanding Kementerian/Lembaga Lain, Menteri PANRB Apresiasi Penguatan Reformasi Birokrasi BIN
Wujudkan Birokasi Kelas Dunia, Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Dukung Percepatan Reformasi Birokrasi di Daerah
Menteri PANRB Apresiasi Kinerja BNPB Jalankan Reformasi Birokrasi
Artikel Terkini
Kemendagri Dorong Konsistensi Penerapan Standar Pelayanan Minimal di Lingkungan Pemerintah Daerah
Kisah AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga
Paskah 2024, ASN DKI Jakarta Berwisata Bersama 500 Anak Panti Asuhan
Banjir Rendam Satu Desa di Subulussalam, Aceh
Dansatgas Yonif 742/SWY Kunjungi Salah Satu SD Darurat di Perbatasan RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas