INDONEWS.ID

  • Kamis, 20/05/2021 12:59 WIB
  • Pembiayaan PNM di Kuartal Pertama 2021 Naik 95,2% YoY Jadi Rp11,7 Triliun

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Pembiayaan PNM di Kuartal Pertama 2021 Naik 95,2% YoY Jadi Rp11,7 Triliun
EVP Bisnis UlaMM PNM Kindaris (kiri) bersama EVP Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki (Kanan) dalam acara Laporan Kinerja Pemberdayaan PNM sepanjang 2020 bertajuk

Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mempertahankan kinerjanya yang moncer di masa pandemi corona (Covid-19). Perusahaan pelat merah ini mencatat pertumbuhan pembiayaan di kuartal pertama tahun ini.

Nilai penyaluran pembiayaan PNM tumbuh 95,2% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp11,7 triliun dibandingkan periode sebelumnya yakni Rp 6 triliun. Di akhir tahun 2021, penyaluran pembiayaan PNM diproyeksi bisa menembus Rp40 triliun.

Baca juga : Catatkan Kinerja Positif, Penyaluran Pembiayaan PNM Capai Rp39,71 Triliun hingga Agustus 2022

Pertumbuhan pembiayaan PNM ditopang oleh oleh pembiayaan PNM Mekaar yang meningkat 101,8% yoy menjadi Rp10,92 triliun. Sedangkan pembiayaan PNM ULaMM naik 33,1% menjadi Rp761 miliar.

Pembiayaan yang tumbuh positif berimbas pada naiknya pendapatan PNM menjadi Rp1,76 triliun, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp186 miliar.

Baca juga : Belum Genap 1 Tahun, PNM Salurkan Kredit Sebesar Rp 29,27 Triliun

Dari sisi jumlah nasabah, terjadi kenaikan 38,1%. Per akhir Maret 2021, PNM melayani sebanyak 8,98 juta nasabah aktif.

Rinciannya, sebanyak 8,87 juta nasabah PNM Mekaar, dan 113,96 ribu nasabah PNM ULaMM. Nasabah PNM Mekaar tercatat tumbuh 37,9%, sedangkan nasabah PNM ULaMM tumbuh 55,6%. Hingga akhir tahun, PNM memproyeksikan jumlah nasabah aktif hingga 10 juta orang.

Baca juga : Pembiayaan PNM Capai Rp32 Triliun di Tahun 2021

“Dengan begitu, PNM akan menjadi yang terbesar di dunia dari sisi jumlah nasabah ultra mikro. Saat ini, yang terbanyak melayani nasabah ultra mikro adalah Grameen Bank di Bangladesh, jumlah nasabahnya sekitar 9,3 juta orang. Mungkin di bulan Mei 2021 kita sudah melampaui jumlah tersebut,” jelas Sunar Basuki, EVP Keuangan dan Operasional PNM dalam paparan kinerja di Jakarta, Selasa 20 April 2021.

Menurut Sunar, ada dua alasan yang membuat PNM tetap tumbuh pesat meski ada pandemi COVID-19. Pertama, produk yang kompetitif. Produk PNM Mekaar dan PNM ULaMM mendapat sambutan positif di masyarakat dan diklaim memberikan nilai yang lebih kompetitif dibandingkan kompetitor.

Kedua, pasar yang besar. Potensi pasar di segmen ultra mikro yang menyasar segmen masyarakat miskin atau pra sejahtera sangat besar.

Apalagi, kata dia, pandemi COVID-19 ini menekan perekonomian, sehingga makin banyak orang yang masuk segmen pasar PNM dan membutuhkan modal kerja. “Ini saya rasa menjadi kontributor pertumbuhan PNM,” kata Sunar.*

Artikel Terkait
Catatkan Kinerja Positif, Penyaluran Pembiayaan PNM Capai Rp39,71 Triliun hingga Agustus 2022
Belum Genap 1 Tahun, PNM Salurkan Kredit Sebesar Rp 29,27 Triliun
Pembiayaan PNM Capai Rp32 Triliun di Tahun 2021
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas