INDONEWS.ID

  • Sabtu, 29/05/2021 13:36 WIB
  • Benny Bandanadjaja: Kampus Merdeka Vokasi akan Mendapat Anggaran 270 Miliar

  • Oleh :
    • Mancik
Benny Bandanadjaja: Kampus Merdeka Vokasi akan Mendapat Anggaran 270 Miliar
Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Benny Bandanadjaja.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), terus melakukan peningkatan kualitas jurusan vokasi. Terkini, Kemendikbudristek telah menyediakan anggaran sebesar Rp270 miliar untuk menyukseskan program Merdeka Belajar 11: Kampus Merdeka Vokasi.

Dari Rp270 miliar dana pendidikan yang disiapkan, Rp90 miliar di antaranya disediakan bagi program SMK-D2 jalur cepat dan program peningkatan program studi D3 menjadi sarjana terapan (D4).

Sementara itu, untuk dana padanan (matching fund), anggaran yang disiapkan sebesar Rp180 miliar untuk pengembangan Pusat Unggulan Teknologi, hilirisasi produk riset terapan, dan start-up kampus vokasi yang dibangun bersama industri.

“Untuk dana kompetitif setiap usulan akan diberikan maksimal Rp1 miliar tergantung kualitas usulan. Sementara itu, untuk dana padanan itu harus memiliki kualifikasi dan ketentuan sesuai dengan persyaratan. Di antaranya harus bisa bisa meraih partner industri dengan kontribusi dana incash atau inkind dari industri. Perbadingan dana yang akan diberikan maksimal 3:1, artinya bila industri memberikan1 rupiah maka pengusul akan mendapat maksimal 3 rupiah dari Kemendikbudristek bergantung kualitas usulannya,” kata Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Benny Bandanadjaja, pada Bincang Interaktif bersama media secara daring di Jakarta, pada Kamis (27/5/2021) lalu.

Bagi para pemangku kepentingan yang hendak mengikuti program ini, petunjuk teknis dapat diakses pada laman ppptv-ptn.kemdikbud.go.id (untuk dana kompetitif) dan kedaireka.id/diksi (untuk dana padanan).

“Di sana, ada panduan template usulan, cara mengusulkan dan sebagainya, tentunya komunikasi tidak terbatas pada website saja, kita melakukan sosialisasi dan komunikasi lanjut bila diperlukan. Kedai Reka itu kan diinisiasi oleh Ditjen Dikti, di dalamnya ada platform yang mempertemukan industri dengan perguruan tinggi,” ujar Beny.

Saat ini sudah ada lebih dari 31 prodi unutk SMK D-2 jalur cepat (fast track) yang menyatakan minat.

“Jadi, untuk SMK sudah ada ratusan dan tetap mereka harus mengusulkan dalam bentuk proposal,” ucap Beny.

Animo dari dunia kerja, lanjut Beny, sebetulnya sebelum ada program inipun SMK dan perguruan tinggi itu umumnya sudah memiliki rekan dunia kerja atau industri yang selama ini sudah bekerja sama.

Namun, kebijakan ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kerja sama tersebut menjadi lebih tinggi lagi.

“Kalau dulu kerja samanya mungkin hanya sebatas magang, sekarang bisa kita tambah menjadi pengembangan kurikulum, mungkin dosennya bisa mengajar dan sebagainya sehingga semakin banyak bentuk kerja samanya, memenuhi paket link and match 8+i yang dicanangkan Ditjen Diksi,” ujar Beny.

Kampus Merdeka Vokasi tahun ini, kata Beny, pemerintah hanya memberikan rangsangan atau insentif kepada institusi pendidikan yang mempunyai program bagus untuk diberikan dana dukungan.

"Pada tahun-tahun mendatang, mereka sebenarnya secara mandiri bisa menjalankan program ini. Tahun ini sebagai inisiasi awal kita sebagai pembina dari perguruan tinggi tentunya kita perlu mendorong unutk bisa menjalankan program,” imbuh Beny.

Beny berharap program Merdeka Belajar episode 11 ini dapat lebih meningkatkan link and match antara perguruan tinggi vokasi atau prodi-prodi vokasi dengan industri harapannya nanti lulusannya akan semakin mudah terserap di industri.

“Itu harapan kita bersama sehingga ini menjadi sebuah program yang perlu kita dukung bersama, baik dari kementerian, perguruan tinggi, dan industri,” tutup Beny.*

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas