Oleh: Syafri Adnan Baharudin, eks Dubes WTO dan Pengamat Bola
Bola, INDONEWS.ID - Pertemuan dua raksasa Eropa ini berlangsung sengit. Hanya gol bunuh diri back-tengah Jerman- Matts Hummel, yang membedakan hasil akhir. Dengan hasil ini, posisi Jerman cukup sulit.
Dua pertandingan tersisa melawan Portugal dan Hongaria jelas bukan pekerjaan mudah. Sebaliknya Perancis memiliki peluang lebih baik, setidaknya menjamin tempat empat ranking 3 terbaik antar grup.
Sejak peluit babak pertama ditiup, kedua tim langsung jual beli serangan. Lini tengah kedua tim benar2 efektif, baik dalam menyerang maupun dalam bertahan.
Setelah 2 kali percobaan oleh Pogba dan Mbappe gagal, maka dalam satu set-piece yang di inisiasi oleh Pogba yang mendorong bola kesisi kanan Jerman, bola disambut back kiri Hernandez yang melakukan voorzet ke gawang Neuer. Umpan tersebut salah diantisipasi Hummel (back veteran) yang justru mendorong bola ke gawang sendiri.
Jerman berupaya membalas utamanya lewat kreasi Toni Kroos-gelandang sayap kiri dan Joshua Kimmich-gelandang sayap kanan. Namun upaya-upaya tersebut bisa diredam oleh lini belakang Perancis dan kiper Hugo Lloris-Kapten (bukan Courtois-ulasan pre match kemarin). Hal ini utamanya karena mereka sudah sering bermain bersama sejak Piala Dunia 2018.
Intensitas pertandingan berlanjut terus di babak kedua. Dua gol Perancis dianulir wasit. Keduanya disebabkan Mbappe dalam posisi off-side sebelumnya. Satu gol dilesakkan Mbappe dan satu lainnya oleh Benzema.
Masuknya Timo Werner dan Leroy Sane pada 15 menit akhir, membuat Jerman terus mengurung Perancis hingga pertandingan usai. Kante dan Pogba bermain baik dalam turut membantu lini pertahanan.
Untuk sementara Portugal memimpin Grup F diatas Perancis. Namun tiket ke babak 16 besar masih terbuka untuk keempat tim. Jerman harus bertemu Portugal dalam pertandingan kedua.
Jika Jerman gagal lagi, sementara Hongaria bisa menahan draw Perancis, maka laga Jerman vs Hongaria di pertandingan terakhir menjadi partai hidup-mati untuk tiket terakhir grup.*