indonews (Inggris) - Stadion Wembley di London, Inggris, ditetapkan jadi arena laga semi final dan final turnamen sepakbola Euro 2020 pada Minggu, 11 Juli 2021. Masalahnya negeri ini masih memberlakukan berbagai peraturan ketat soal Covid-19 sampai 19 Juli 2021. Ini jadi dilema buat negara.
Salah satu aturannya adalah membatasi pengunjung dari luar negeri. Mereka yang datang dari sejumlah negara (Inggris bikin daftar tersendiri) bahkan wajib masuk karantina setibanya di negeri itu. Penerapannya sangat ketat tak lain karena perkembangan Covid-19 masih juga tinggi, bahkan dengan masuknya varian baru Delta. Dari setiap 10 kasus baru di Inggris, 9 di antaranya adalah serangan Delta.
Wajib karantina pun berlaku pada warga Inggris yang datang dari negara yang masuk daftar merah.
Hingga saat ini tercatat 4,6 juta lebih kasus Covid-19 di Inggris Raya dengan jumlah kematian hampir 130.000.
Kondisi itu membuat penetapan London menggelar final Euro 2020 menjadi tidak memungkinkan. Kecuali jika pemerintah Inggris memberikan kelonggaran dan peraturan khusus untuk tim, ofisial, tamu-tamu VIP dan penonton. Ini saja sudah memunculkan pro dan kontra.
Sejauh ini belum ada keputusan bisa atau tidak final digelar sesuai jadwal di Wembley. UEFA sendiri masih berharap tak ada perubahan. Tapi, badan sepakbola Eropa itu sudah siapkan langkah darurat jika nantinya situasi mengharuskan pindah. Stadion Puskas Arena di Budapest, Hungaria, jadi cadangan dengan potensi terbuka penuh (kapasitas 60.000 kursi) untuk penonton.
Jumat lalu UEFA mengeluarkan pernyataan kalau sejauh ini pihaknya masih berharap dan berkoordinasi dengan otoritas lokal Inggris untuk mencari solusi. Salah satu yang jadi wacana adalah aturan pendatang yang dibatasi hanya berada 24 jam di Inggris seperti methode yang dilakukan pada final Liga Champions bulan lalu di Portugal. Selama 24 jam itu pergerakan mereka pun sangat terbatas hanya antara bandara, hotel, stadion dan kembali ke bandara.
"Kami memahami tekanan yang dihadapi pemerintah Inggris dan berharap dapat kesimpulan yang memuaskan dari diskusi yang ada," bunyi pernyataan UEFA seperti dikutip dari coventrytelegraph.net. (rnp