Hasil Final EURO 2020: Italia Raih Mahkota Kemenangan Berkat Adu Penalti

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 12/07/2021 09:05 WIB

Italia Juara Euro 2021 Setelah Kalahkan Inggris di Wembley, Football`s Coming to Rome. Foto: Penyerang Italia Andrea Belotti berpose dengan trofi Kejuaraan Eropa setelah Italia memenangkan pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021.

Oleh Syafri Adnan Baharudin, Mantan DUBES WTO

Bola, INDONEWS.ID - Final yang menegangkan sejak awal. Kedua tim pantas berlaga di Final. Walau Inggris mencetak gol cepat, Italia lebih menguasai permainan (66% vs 34%) sampai dengan babak extra-time.

Penalti menjadi pembeda kedua tim. Dari lima penembak pertama, Italia memasukkan tiga gol sementara Inggris hanya melesakkan dua gol. Pahlawan penalti adalah Donnarumma yang menepis tendangan ke-5 Inggris oleh Saka.

Inggris mengawali laga dengan mengubah konsep 4-2-3-1 menjadi 3-4-2-1. Tiga back adalah Walker-Stones-Maguire. Sementara Kieran Tripper sebagai winger kanan dan Shaw sebagai winger kiri.

Duo jangkar tetap Philips dan Rice. Kali ini Mount dimainkan sebagai wide-attacker kiri dan Sterling sebagai wide-attacker kanan. Ujung tombak tetap Kane.

Italia tetap pada skema 4-3-3 dengan formasi terbaiknya. Kuartet back Di Lorenzo-Bonucci-Chiellini-Emerson. Lini tengah tetap Barella-Jorginho-Veratti. Sementara lini depan tetap Chiesa-Immobile-Insigne.

Penonton dan pemirsa dikagetkan oleh gol cepat Inggris pada menit ke 2 oleh Shaw. Proses golnya dimulai dari tengah lapangan, Kieran Tripper merangsek ke kotak penalti dan mengirim umpan kepada Shaw yang tidak terjaga dan langsung menyambutnya dengan tendangan first-time ke arah tiang dekat gawang Italia tanpa dapat dihalangi Donnarumma. Sedikit banyak ini kesalahan Di Lorenzo yang terlambat menjaga pergerakan Shaw.

Setelah gol tersebut hingga turun minum, permainan lebih dikuasai Italia. Di Lorenzo dan utamanya Emerson sering melakukan over-lapping.

Ditambah permainan taktis lini tengah yang dimotori Jorginho serta manuver Chiesa dan Insigne, membuat Inggris praktis bertahan dan hanya sesekali melakukan counter-attack dan hasil juga minimal dengan ketatnya pertahanan Italia yang dikoordinir Chiellini.

Babak kedua kembali dikuasai oleh Italia. Masuknya Cristante mengganti Barella dan Berardi mengganti Immobile, semakin mempertajam serangan Italia. Chiesa beberapa kali mengancam gawang Inggris sebelum diganti oleh Bernadeschi. Insigne juga keluar dan diganti Belotti.

Gol Italia diawali dengan sepak pojok, kemudian terjadi kemelut depan gawang Inggris, Veratti sempat menyundul bola, ditepis Pickford namun disambar Bonucci yang merangsek kegaris gawang. Kedudukan sama kuat 1-1.

Italia tidak mengendorkan tekanan dan memaksa Inggris juga memasukkan Grealish mengganti Mount dan Henderson mengganti Rice. Back Italia berhasil mengunci Kane dan Sterling sehingga tidak dapat bergerak bebas.

Suatu saat Sterling menyerbu kotak penalti namun Back Italia sudah paham dengan gaya Sterling, bola tidak direbut dengan body-charge, tapi hanya dengan melakukan marking ketat.

Dalam babak ekstra time terjadi jual beli serangan. Free-kick Bernadeschi dapat dihalangi Pickford, walau bola muntahnya sempat dikejar oleh Jorginho. Tendangan lob oleh Belotti juga terbang di atas gawang.

Italia kembali mengganti pemain, Veratti oleh Locatelli dan Emerson oleh Florenzi yang baru sembuh. Hal ini untuk menjaga keseimbangan tim. Sementara Inggris memasukkan tenaga muda Rashford dan Sancho serta Saka.

Setelah kedudukan tidak berubah, maka harus dilakukan tendangan penalti. Hasilnya:

ITALIA                        INGGRIS

1. BERARDI          V      KANE          V
2. BELOTTI           X      MAGUIRE    V
3. BONUCCI          V      RASHFORD X
4. BERNADESCHI  V      SANCHO     X
5. JORGINHO        X      SAKA          X

Italia menang 3-2. Agak mengherankan Southgate mempercayakan penalti kepada pemain muda Rashford dan Sancho yang baru main tiga menit dan juga Saka yang baru main saat extra-time.

Statistik menunjukkan tingginya tingkat kegagalan penalti oleh pemain baru masuk. Bisa dipahami karena sebetulnya mereka belum tune-in dengan atmosfir pertandingan yang telah berlangsung.

Happy-ending buat Italia yang memang telah bangkit dengan reformasi permainan menyerang. Kohesitas dan keseimbangan tim benar benar terjaga selama turnamen. Menarik ditunggu kelanjutan dari winning-streak Italia dan penampilan pada Piala Dunia 2022 di Qatar nanti. Forsa Azzuri. Mancini memang hebat.

Inggris harus memperpanjang puasa gelar turnamen besar. Padahal tahun ini Inggris bertaburan bintang muda berbakat, namun nampak sekali grogi menghadapi Italia yang bsrmain solid.

Southgate bisa tetap dipercaya memegang timnas, hanya suasana kebersamaan dan kedisplinan tim harus tetap terjaga bahkan ditingkatkan.

Now, football coming to Rome.

Terima kasih atas kesempatan dan kesetiannya untuk membaca Ulasan EURO 2021. Paling tidak selama sebulan kita dihibur oleh permainan sepakbola yang baik dan benar. Sampai ketemu November 2022.*

Artikel Terkait