INDONEWS.ID

  • Selasa, 06/07/2021 18:45 WIB
  • Fraksi Partai Demokrat Soroti TKA Masuk saat PPKM Darurat dan Kekurangan Oksigen Medis

  • Oleh :
    • Mancik
Fraksi Partai Demokrat Soroti TKA Masuk saat PPKM Darurat dan Kekurangan Oksigen Medis
Anggota Fraksi Partai Demokrat, Sartono Hutomo.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Fraksi Partai Demokrat (FPD) menyoroti terbukanya jalur masuk dari luar negeri ke Indonesia di saat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).


Masuknya TKA dari luar negeri harus dibicarakan karena Indonesia justru sedang kewalahan menghadapi pandemi Covid-19.

Baca juga : Mabes TNI Bersama Artha Graha Peduli Berangkatkan Seribu Pemudik dari Keluarga Besar TNI

"Terkait kasus masuknya TKA China di Sulawesi Selatan, lembaga-lembaga pemerintahan terkait malah saling lempar dan bukannya cepat merespons agar rakyat tenang dan paham,’’ kata Anggota Fraksi Partai Demokrat, Sartono Hutomo, usai Rapat Paripurna DPR RI di Gedung MPR/ DPR, Senayan, Jakarta, Selasa,(6/7/2021)

Mengingat kasus ini menjadi perbincangan di media, terutama media sosial, wartawan pun menanyakan kepada Sartono mengapa hal ini tidak disampaikan di Rapat Paripurna. ‘’Tadi sepertinya Demokrat mau interupsi ya, Pak? Apa memang mau menyampaikan hal ini?’’ tanya wartawan.

Baca juga : Polda Metro Hentikan Penyidikan Kasus Aiman, ICJR Ingatkan Beberapa Kasus Lain yang Serupa

‘’Ya betul, kami mau interupsi. Tapi tidak diperkanankan pimpinan sidang. Salah satu yang penting akan kami sampaikan adalah masalah ini. Hemat kami, ini harus disampaikan dan rakyat perlu mendapat penjelasan,’’ kata Sartono.

Menurut Sartono, penjelasan yang muncul terakhir membingungkan. Karena Kemenhub mengatakan bukan kewenangannya dalam menutup gerbang internasional, sementara di sisin lain, Kemenlu mengaku tidak dapat mengambil kebijakan secara langsung.

Baca juga : Tingkatkan Konektivitas, Prof Zudan: Di Kawasan Perbatasan Telah Dibangun 1307 BTS

‘’Kalau seperti ini terus, saling lempar tanggung jawab, bagaimana kita menjamin atau mencegah mutasi varian Covid-19 lainnya ke Tanah Air? Sekarang saja sudah mengerikan,‘’ ungkap Sartono.

"Kami minta, segeralah berkoordinasi tuh, Kemenlu dengan Ditjen Imigrasi Kemenkumham, Kemenkes, Kemenhub, dan Gugus Tugas Covid-19. Tutup dulu dong pintu-pintu kedatangan internasional agar kemungkinan buruk masuknya virus varian baru dapat dihindari,’’ tambahnya.

Poin lain, FPD juga menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan perlu mengambil langkah baru untuk mempercepat target imunitas komunal dengan penggunaan vaksin dosis tunggal yang memiliki efikasi lebih tinggi. Contohnya vaksin Johnson & Johnson.

‘’Kalau ada yang efikasinya tinggi, mengapa pakai yang rendah? Vaksin dosis tunggal dengan efikasi tinggi bisa menjadi alternatif agar lebih efisien baik dari aspek sumber daya, maupun waktu. Tujuannya agar kita lebih cepat mencapai target imunitas komunal,’’ kata Sartono.

Sartono menegaskan, percepatan vaksinasi mendesak karena kondisi sudah darurat.

"Perlu langkah luar biasa lah, atau extraordinary untuk menghadapi situasi ini,’’ tukas anggota Komisi VII itu lagi.

Terakhir, Sartono mengingatkan masalah tingginya permintaan oksigen untuk kebutuhan medis.

"Info yang kami dapat, dan kita bisa juga lihat sendiri ya fenomenanya, peningkatan permintaan oksigen mencapai lima kali lipat dari kondisi normal.Ada antrean panjang di mana-mana untuk mendapatkan oksigen. Ini harus dilacak, di mana masalahnya,’’ tutur legislator dari dapil Jawa Timur VII itu.

Mengapa harus diperjelas, karena menurut Sartono, rasio peruntukan oksigen bagi keperluan medis dan industri pada kondisi normal 40 banding 60. Saat ini, rasio penggunaan oksigen menjadi 60 banding 40 antara kebutuhan medis dan kebutuhan industri.

"Jadi harusnya tidak sedemikian keteteran. Tapi faktanya, masyarakat kesulitan untuk mendapatkan oksigen medis,’’ pungkasnya.*

Artikel Terkait
Mabes TNI Bersama Artha Graha Peduli Berangkatkan Seribu Pemudik dari Keluarga Besar TNI
Polda Metro Hentikan Penyidikan Kasus Aiman, ICJR Ingatkan Beberapa Kasus Lain yang Serupa
Tingkatkan Konektivitas, Prof Zudan: Di Kawasan Perbatasan Telah Dibangun 1307 BTS
Artikel Terkini
Ini 5 Fitur Unggulan iPhone 15 Pro Max yang Perlu Anda Ketahui
Pj Bupati Maybrat hadiri Gala Dinner Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
Menteri ATR/Kepala BPN Lakukan Peninjauan ke STPN untuk Menyapa Langsung Seluruh Taruna dan Taruni
Pj Ketua TP PKK Sumsel Tyas Fatoni Kukuhkan Ketua Pembina Posyandu Kabupaten/Kota se-Sumsel
Sekjen Kemendagri Jelaskan Pemberian Penghargaan Prestasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Berdasarkan LPPD
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas