Jakarta, INDONEWS.ID - Siapa yang tidak suka es krim? Tua, muda, perempuan, laki-laki menikmati kudapan yang manis dan beku ini. Kepopuleran es krim membuat pemain di industri ini sangat beragam, mulai dari skala usaha rumahan sampai perusahaan publik. Tak terkecuali dengan Ibu Susilawati, nasabah PNM Mekaar Cabang Hinai, Sumatera Utara.
Berawal dari buah hatinya dan dirinya sendiri yang penikmat es krim, Ibu Susilawati berinisiatif menjual es krim yang ia dapatkan dari pemasok es krim yang berada di Medan.
Namun, ketika dirasa menjadi pengecer es krim adalah hal yang kurang menguntungkan, Ibu Susilawati memutuskan untuk membuat es krim rumahan sendiri, yang tentunya menggunakan bahan yang lebih sehat dan bergizi.
Ibu Susilawati mengakui bahwa perjalanan usaha es krim rumahannya tidak mudah, ia harus melakukan eksperimen resep berkali-kali yang makan waktu dan modal yang tidak sedikit, sampai akhirnya menghasilkan paduan resep dan takaran yang paling tepat untuk jadikan resep utama produk es krim.
Kesulitan lain yang Ibu Susilawati hadapi adalah ketika modalnya habis dalam proses percobaan pembuatan es krim, ia pun mencoba mengajukan pinjaman modal ke PNM Mekaar.
Seiring berjalannya waktu, es krim rumahan buatan Ibu Susilawati ramai pengunjung dan omsetnya pun meroket. Walaupun skala usahanya terbilang kecil, justru inilah keunggulan es krim buatan Ibu Susilawati dibandingkan dengan merek-merek besar yang diproduksi secara massal menggunakan mesin canggih.
Karena, es krim buatan Ibu Susilawati diproses secara rumahan dan menggunakan bahan-bahan alami sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. Ibu Susilawati lalu gunakan sebagian omsetnya untuk membeli mesin es krim rumahan serta beberapa peralatan dan bahan-bahan baru untuk membuat rasa es krim yang baru.
“Alhamdulillah, saya bersyukur sekali usaha es krim saya lancar dan ramai pengunjung. Sudah 4 tahun saya menjadi nasabah PNM Mekaar, harapannya, saya segera menemukan solusi terbaik agar lebih banyak orang yang dapat merasakan kebahagiaan dan kesehatan melalui es krim rumahan saya,” ujar Ibu Susilawati.*