INDONEWS.ID

  • Minggu, 11/07/2021 22:01 WIB
  • Varian Delta Covid-19 Menyebar di Indonesia, LaNyalla Minta Masyarakat Waspada

  • Oleh :
    • Mancik
Varian Delta Covid-19 Menyebar di Indonesia, LaNyalla Minta Masyarakat Waspada
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah dan masyarakat mewaspadai virus Corona varian baru Covid-19 yang telah menyebar di Indonesia.

Dalam rangka mencegah penyebaran varia baru yang ada, LaNyalla meminta pemerintah memperketat akses masuk ke Indonesia.

Baca juga : Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa

Diketahui, sejak akhir tahun 2020, virus Corona diketahui sudah bermutasi menjadi berbagai varian, yaitu Alfa, Beta, Gamma, dan Delta.

Belum lama ini para ahli menyatakan telah menemukan virus varian baru lagi yakni Lambada yang dikenal dengan C.37. Varian baru ini diyakini lebih mematikan dibandingkan varian Delta. 

Baca juga : Cak Imin Diperiksa KPK, Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti: Justru Biar Terang Benderang

"Pemerintah harus belajar dari kasus masuknya varian Delta dari India ke Indonesia pada akhir April 2021. Saat itu kemungkinan besar dibawa ratusan orang India yang masuk ke Indonesia menggunakan pesawat carter untuk menghindari tsunami Covid-19 di negaranya. Harus diakui kita masih longgar saat itu," kata LaNyalla dalam keterangan tertulisnya kepada media di Jakarta, Minggu (11/7/2021).

Menurutnya, tidak lama setelah itu, kehadiran warga India, ditemukan kasus positif Covid-19 varian Delta di Kabupaten Kudus dan Bangkalan yang kemudian menyebar hampir ke seluruh Indonesia. 

Baca juga : Menko Airlangga: Pandemi Covid-19 Sadarkan Pentingnya Kemandirian Sektor Kesehatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan

"Kasus tersebut cukup menjadi pelajaran agar tidak menambah jumlah varian membahayakan yang masuk ke Indonesia. Kita meminta pemerintah untuk memperketat syarat kedatangan warga asing ke Indonesia. Tak bisa dipungkiri bahwa saat ini kita tidak memiliki sistem pertahanan dalam menghadapi darurat Covid ini," tutur dia.

Varian Lambda sudah menginfeksi 29 negara di Eropa, Amerika Selatan dan Amerika Utara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, varian Lambda pertama kali diidentifikasi di Peru dan telah terdeteksi dalam sampel virus Corona sejak tahun 2020.

Lambda yang menyebar di Peru pada April 2021, menyumbang lebih dari 80 persen kasus di sana.

"WHO juga sudah memasukkan varian Lambda ke dalam kategori variant of interest, yang artinya varian baru ini mendapat perhatian. Jadi kita harap hal ini jadi atensi pemerintah, meskipun kita juga belum selesai dengan lonjakan kasus Covid-19 varian Delta," lanjutnya.

Mantan Ketua Umum PSSI itu menambahkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akan sia-sia dan dipastikan gagal jika pergerakan orang dari luar negeri ke Indonesia masih ada.

"PPKM bisa jadi sukses membatasi mobilitas warga kita, namun kalau kemudian warga asing begitu mudahnya masuk Indonesia ya sama saja. Kemungkinan proses penularan Covid tetap tinggi. Makanya pemerintah harus memikirkan dampak yang dapat terjadi pada beberapa waktu ke depan," tegasnya.

LaNyalla menjelaskan, kebijakan  pengetatan  tidak hanya bagi warga negara asing (WNA) ke Indonesia yang lewat bandara namun juga pelabuhan, dan pintu-pintu perbatasan.

Seperti diketahui virus Corona varian Lambda masih termasuk sangat baru sehingga ciri-ciri khususnya belum diketahui.

Namun, menurut para pakar, dilihat dari struktur virusnya, varian Lambda tetap ada asam nukleat RNA, capsid, dibungkus envelope lipoprotein, dan dibungkus duri (spike) untuk menempel pada protein inang.*

Artikel Terkait
Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa
Cak Imin Diperiksa KPK, Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti: Justru Biar Terang Benderang
Menko Airlangga: Pandemi Covid-19 Sadarkan Pentingnya Kemandirian Sektor Kesehatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Artikel Terkini
Amicus Curiae & Keadilan Hakim
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas