INDONEWS.ID

  • Senin, 19/07/2021 19:47 WIB
  • Pemerintah Diminta Lebih Tegas Tangani Kasus Covid-19

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Pemerintah Diminta Lebih Tegas Tangani Kasus Covid-19
dr. Pande Putu Agus Mahendra, M,GK, Sp.GK (Foto: Net)

Jakarta, INDONEWS.ID - Dokter SMF Gizi Klinik RS Bhayangkara, Pande Putu menilai masalah PPKM memang rumit dan akan banyak menuai protes. Hal tersebut dikarenakan ekonomi terpuruk dan memicu kelaparan yang berimbas pada perubahan psikologis masyarakat. Sehingga mudah terpicu oleh ajakan-ajakan dan berita yang tidak benar.

"Masalah PPKM dan karantina mandiri tidak berjalan dengan baik dikarenakan pemantauan yang tidak terkoordinasi dengan baik.
Banyak yang positif dan isoman, malah nongkrong di area lingkungannya, melakukan pemeriksaan mandiri, ambil keputusan sendiri, sehingga memicu masalah baru," kata Putu dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/7/21).

Baca juga : Gangguan Politik Bisa Jadi Hambatan Serius dalam Perpindahan Ibu Kota Negara

"Aturan PPKM mengenai masalah penutupan tempat ibadah saja, banyak umat yang datang beribadah bersama dan tidak menjaga jarak. Belum lagi tempat makan yang melanggar aturan tidak makan di tempat, hal ini semua dipicu oleh kondisi ekonomi," sambungnya.

Menurutnya, permasalahan terbesar adalah selama pembiayaan sakit masih ditanggung oleh pemerintah, dan masyarakat diberi fasilitas isoman gratis, maka mereka akan selalu mengggap enteng kondisi ini.
Karena kalau sakit, toh menjadi urusan pemerintah dari A ke Z.

Baca juga : Harap Waspada! Kasus Covid-19 Bertambah 4.071 Hari Ini

Selain itu, tindakan vaksin pun sangat sulit mencapai target karena mengganggap vaksin berbahaya dan berita hoax lainnya, sehingga banyak yang menolak. Hal itu terlihat dari masih rendahnya target vaksinasi yang lengkap dua dosis.

Pelaksanaan vaksin dengan berbagai intrik dan dilema selama pelaksanaannya sebenarnya bisa diatasi dengan edukasi. Pemerintah memberikan keterangan keuntungan apabila melakukan vaksinasi secara lengkap.

Baca juga : DKI Jakarta Tertinggi, Update Kasus Covid-19 Per Sabtu 11 Juni 2022

"Sangat lebih mengedukasi jika tetap berbayar meskipun murah atau fasilitas kesehatan dibatasi dan lebih di prioritaskan ke yang telah melakukan vaksinsasi secara lengkap," jelasnya.

Dia menambahkan, jika membandingkan kondisi jaman dulu dan sekarang, terlebih saat jaminan kesehatan nasional berlaku, terjadi peningkatan pasien dengan penyakit perubahan gaya hidup (penyakit non infeksi)

"Dahulu orang jarang sakit karena sakit itu mahal, sekarang banyak yang sakit karena sakit itu murah karena semua dijamin, sehingga kesadaran untuk hidup sehat rendah dan akhirnya memicu terjadinya peningkatan penyakit non infeksi (diabetes dan hipertensi, serta komplikasinya)," pungkasnya.

Perilaku masyarakat kelas bawah maupun masyarakat kelas atas pun tidak ada bedanya dalam memanfatkan jaminan kesehatan nasional.

Kelas bawah banyak yang ke RS Pemerintah. Mereka sulit untuk diberi penjelasan dan edukasi yang diberikan juga terbatas karena pola sistem jenjang pelayanan kesehatan tidak berjalan baik, mulai dari puskesmas ke RS tipe A.

"Masyarakat kelas atas banyak juga yang mempergunakan BPJS dan entah kenapa, mereka bisa mendapat kartu BPJS yang non berbayar untuk mendapat fasilitas kesehatan gratisan. Tapi yang paling memalukan adalah pakai bpjs gratisan (BPJS PBI) tapi memakai mobil mewah, dan perilaku lainnya yang tidak menunjukkan bahwa mereka dari golongan tak mampu, tetapi meminta fasilitas eksklusif dengan BPJS PBI nya tersebut," tuturnya.

Oleh karena itu, dokter Putu mengusulkan agar Pemerintah bertindak keras dan tegas dalam menyelesaikan masalah pandemi ini, supaya ekonomi cepat pulih dan masyarakat mau berubah. Karena ini semua untuk kesehatan bersama dan kemajuan bersama.*

Artikel Terkait
Gangguan Politik Bisa Jadi Hambatan Serius dalam Perpindahan Ibu Kota Negara
Harap Waspada! Kasus Covid-19 Bertambah 4.071 Hari Ini
DKI Jakarta Tertinggi, Update Kasus Covid-19 Per Sabtu 11 Juni 2022
Artikel Terkini
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas