INDONEWS.ID

  • Kamis, 29/07/2021 20:05 WIB
  • Gunung Ile Lewotolo Sembur Lava Pijar, Muncul Kebakaran Hutan Sekitar Lereng

  • Oleh :
    • Mancik
Gunung Ile Lewotolo Sembur Lava Pijar, Muncul Kebakaran Hutan Sekitar Lereng
Kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata akibat erupsi Gunung Ile Lewotolok.(Foto:BNPB)

Lembata, INDONEWS.ID - Lontaran lava pijar erupsi Gunung Ile Lewotolok menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar lereng.

Kebakaran hutan dan lahan tersebut berlokasi di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga : Banjir Bandang Pascakarhutla Gunung Merbabu, BPBD Sebut Ini Harus Jadi Pembelajaran Bersama

Informasi tersebut disampaikan Pemerintah Kabupaten Lembata pada hari ini, Kamis (29/7). Menghadapi api yang membakar kawasan hutan dan lahan di lereng gunung, pemerintah daerah telah melakukan upaya pemadaman api sejak dini.

Namun demikian, kini api belum dapat dikendalikan sepenuhnya hingga saat ini. Api sulit dipadamkan karena petugas yang dibantu masyarakat setempat hanya menggunakan peralatan manual.

Baca juga : Satu Unit Pabrik Gula Hancur Terdampak Karhutla di Cilacap

"Keterbatasan peralatan pendukung dan kendala fisik di lapangan, termasuk titik-titik api tersebut masih berada dalam kawasan rawan bencana, radius 3 km dari puncak gunung,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapo Bali.

Pemerintah Kabupaten Lembata telah meminta dukungan dari BPBD Provinsi NTT untuk melakukan pemadaman udara dengan helikopter.

Baca juga : Karhutla di Ogan Komering Ilir, Ini Upaya Tim Satgas Darat dan Udara Kendalikan Kebakaran

Pemerintah kabupaten mengharapkan dengan pengeboman air atau water-bombing, pemadaman dapat dilakukan dengan efektif tanpa risiko korban jiwa mengingat lokasi berada pada radius berbahaya erupsi gunung api.

Menyikapi situasi tersebut, Kepala BNPB telah memerintahkan jajarannya untuk menggerakkan helikopter water-bombing untuk membantu pemadaman dan mencegah potensi kejadian serupa mengingat kondisi Gunung Ile Lewotolok masih aktif.

Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 28 Juli 2021, pukul 00.00 – 06.00 Wita, Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi yang disertai dentuman kuat dan lontaran lava pijar. Material vulkanik terlontar hingga 700 – 800 meter ke arah selatan-barat daya.

Saat itu, asap kawah berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal serta tinggi sekitar 50 hingga 1.000 meter dari puncak gunung.

Kebakaran yang terjadi pada Rabu lalu (28/9) dikhawatirkan dapat mengancam rumah-rumah adat, lahan dan pemukiman warga setempat.

Sementara itu, kondisi aktivitas vulkanik pada tingkat III atau ‘Siaga’ perlu dicermati para petugas dan warga yang melakukan pemadaman api.

Terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok, PVMBG merekomendasikan antara lain, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak gunung.

Hingga saat ini BNPB terus memonitor kondisi penanganan karhutla dan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lembata.*

Artikel Terkait
Banjir Bandang Pascakarhutla Gunung Merbabu, BPBD Sebut Ini Harus Jadi Pembelajaran Bersama
Satu Unit Pabrik Gula Hancur Terdampak Karhutla di Cilacap
Karhutla di Ogan Komering Ilir, Ini Upaya Tim Satgas Darat dan Udara Kendalikan Kebakaran
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas