INDONEWS.ID

  • Minggu, 01/08/2021 06:20 WIB
  • SETIAP KESEMPATAN ADALAH PELUANG FINAL

  • Oleh :
    • luska
SETIAP KESEMPATAN ADALAH PELUANG FINAL

by : Noryamin Aini (Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta)

“Tidak ada kepastian, selain ketidak-pastian itu sendiri.” Ini satu petuah yang tautologis. Kata generasi milenial, itu ide lebay. Saat dulu menguliti ide-ide filosofis seperti itu, saya cuma tertegun, terdiam dalam renungan, karena mengagumi ide yang tidak mudah dicerna, walaupun belakangan, saya sadar bahwa ia absurd secara praktikal. 

Sekarang, ide di atas telah berubah menjadi satu prinsip bahwa *kepastian yang sesungguhnya adalah peluang*. Hidup ini memang tidak pasti. Ia hanya kumpulan peluang, dan pilihan. Tugas manusia adalah memilih, yang dalam bahasa Arab disebut berikhtiar. Peluang-peluang itu memang bisa diprediksi. Tetapi ia tidak bisa dikalkulasi secara matematis tanpa resiko kesalahan, terutama jika rangkuman peluang itu sangat kualitatif. Sejatinya, selalu ada ruang dan resiko penyimpangan dari setiap hal yang direncanakan.

Tetapi, satu hal yang ultimate disadari bahwa dalam ketidak-pastian itu, selalu tersimpan harapan. Optimisme akan mengubah semua peluang menjadi harapan. Kompilasi harapan ini akan menjadi tumpuan untuk beranjak memulai dan berjuang agar ia menguat dalam spirit para gladiator yang pantang menyerah memperjuangkan keberhasilan.

Sahabat! Hidup ini bisa disebut adventure. Hanya saja, ia hanya petualangan sesaat. Ia akan berhenti di satu titik kematian. Hari ini adalah satu titik persinggahan dari rangkaian perjalanan panjang kita yang harus dipertanggungjawabkan. Kalian pasti setuju jika hidup ini lebih dari sekedar euforia, atau sebatas permainan. Hidup ini terlalu naif jika ia cuma disetarakan dengan game petualangan mencari Pokemon yang membuat banyak penggunanya sampai celaka karena gigih membongkar persembunyian Pokemon. 

Bagi makhluk beragama dan bermoral, dalam hidup ini pasti ada titik sasaran yang mau dicapai. Saya menyebutnya sebagai kebaikan dalam restu dan ridlo ilahi. Ia akan menjadi aset akhirat bagi orang beragama. Ia juga menjadi basis moral untuk pembenaran justifikasi kualitas kemanusiaan seseorang. Ia adalah aset tabungan yang dicatat rapi oleh malaikat juru tulis, dan diantar dengan asuransi dan ongkos kirim gratis ke kampung keabadian. 

Sahabat! Siapa yang mampu memastikan besok masih ada? dan kita berkesempatan untuk mengisinya dengan kebaikan? Kalau besok tidak ada, dan pada hari kemarin tidak banyak kebaikan yang sempat kita hasilkan, lalu apa kebaikan hari ini yang sungguh akan kita perjuangkan? Apakah raport akhirat kita kosong tanpa tinta emas kebaikan? 

Albert Einstein mengatakan bahwa hidup ini harus selalu bergerak agar kita bisa menjaga keseimbangan. Namun, pergerakan itu bagi manusia bermoral dan beragama harus selalu menuju satu titik perubahan yang lebih baik. Jangan sampai peluang hari ini berlalu tanpa kebaikan yang akan mengisi rekam jejak amal saleh kita di Hari Kemudian. Bagi calon juara, setiap momentum dan peluang adalah final. Terpeleset sedikit, kegagalan sudah menunggu kita. 

Sahabat! Mari kita merencanakan dan melakukan sebanyak mungkin kebaikan. Sedikit, atau sekecil apapun kebaikan, secara ontologis ia tetap kebaikan. Ia akan menjadi material, bahan bangunan istana kemuliaan di mata Tuhan. Kalau bukan kita yang memperjuangkan semua harapan kebaikan ini, kepada siapa kita akan berharap mewujudkan impian kebaikan?

Jika masa lalu kita bergelimang kesuksesan, biarlah ia menjadi goresan raport bayangan akhirat kita, yang indah untuk dikenang. Karenanya, kita jangan pernah menyesali segala hal yang telah membuat kita dapat tersenyum mengenang kebaikan itu. Yuk, jangan berhenti melakukan kebaikan, dan jangan pernah bosan menjadi orang baik. Bravo kebaikan, yang menjadi tambang sangu pulang ke kampung keabadian!

Tidak ada kesuksesan yang gratis. Ia harus diperjuangkan, terkadang sampai berkeringat, bahkan berdarah-darah dalam jihad. Untuk memompa spirit juang bangsa Arab yang terjerat kesadaran imperioritas kompleks dalam hegemoni kolonial Barat, seorang penyair kontemporer Arab, Ahmad Syaqi (w. 1932) menegaskan bahwa “ان الحياة جهاد و عقيدة” (hidup ini adalah perjuangan dan tekad sukses dalam keyakinan). 

Maka, dalam kerangka moral dan spirit heroik di atas, tidak ada jalan sukses selain rintisan maju untuk menyasar simpul akhir keberhasilan. Jadikanlah kebaikanmu sebagai sketsa ceria dari qalbu tenang yang rindu menghadiri jamuan suci undangan ilahi di Hari Penantian. *“Wahai jiwa-jiwa yang tenang! Kembalilah kalian kepada Tuhan-Mu dengan hati yang puas, tanpa beban, lagi diridhai-Nya! Silahkan kalian bergabung membaur ke dalam komunitas hamba-hamba-Ku (yang diberkahi dan dikasihi), dan silahkan kalian masuk sambil menikmati jamuan super istimewa-Ku di surga-Ku!”* [QS. 89 :27-30]


Jangan tunggu lagi untuk menjadi baik! Siapa tahu hari ini adalah kesempatan terakhir kita berkesempatan melakukan kebaikan. Just Do It. Tunggu apa lagi (?) Allah selalu merestui, menguatkan, merahmati dan memberkati semua usaha kita. Amin.

Pamulang, 21 Dzul Hijjah 1442 H
#Ini peluang finalku untuk menjadi lebih baik.

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas