Tokyo, INDONEWS.ID - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menggelar rangkaian Peringatan Kemerdekaan ke-76 RI pada Selasa (17/8/21).
Upacara Kemerdekaan ke-76 RI di Wisma Duta digelar secara hybrid yakni dihaduri secara daring dan offline oleh tamu undangan dari Kementerian Luar Negeri Jepang dan kalangan diplomatik serta masyarakat Indonesia yang berada di Jepang.
Upacara di Wisma dilakukan secara terbatas, dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi bertindak selaku Inspektur Upacara.
Bertindak selaku Komandan Upacara Atase Pertahanan RI Tokyo Kolonel Penerbang E. Wisoko Aribowo.
Sementara itu pengibaran bendera Merah Putih dilakukan oleh Taruna Akademi TNI yang tengah melaksanakan Pendidikan di National Defense Academy Jepang.
Usai upacara, Dubes Heri dan Ibu Nuning Akhmadi melakukan pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada taruna termuda.
"Filosofi dasar tumpeng adalah semakin banyak perjuangan yang kita lalui, semakin dewasa, kuat, dan kokoh kita. Meskipun peringatan kemerdekaan ke-76 RI ini diadakan di tengah pandemi, namun kita semua harus tetap positif dan terus berkarya," ujar Dubes Heri.
Dubes Heri berkunjung ke Monumen Sukarno di Tokyo dan meletakan karangan bunga. (Foto: KBRI Tokyo)
Kunjungan ke Patung Sudirman dan Monumen Soekarno
Usai Upacara Kemerdekaan, Dubes Heri melakukan kunjungan dan peletakan karangan bunga di Monumen Soekarno.
Dalam kunjungan ini, Dubes Heri menjelaskan, kunjungan ke Monumen Soekarno ini adalah bentuk penghargaan Indonesia kepada warga Jepang yang membantu kemerdekaan Indonesia.
Monumen Soekarno yang berada persis di samping kuil kuno Seisho Tokyo ini didirikan oleh Pemerintah Jepang beberapa tahun setelah kunjungan Presiden Soekarno ke Jepang pada 1958 atas undangan Kaisar Hirohito.
Rangkaian kata di monumen itu tertulis dalam aksara Kanji dan Bahasa Indonesia yang memuat isi surat Soekarno kepada Ichiki Tatsuo serta Yoshizumi Tomegoro yang tercatat ikut membantu dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia bahkan sejak masa persiapan.
Ichiki pernah menjadi penasihat Divisi Pendidikan pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Ia juga tercatat pernah menjadi Pemimpin Redaksi Asia Raya.
Dubes Heri Akhmadi berkunjung ke Patung Sudirman yang berada di dalam kompleks kantor Kementerian Pertahanan Jepang. (Foto: KBRI Tokyo)
Sementara itu, Tomegoro Yoshizumi menjabat kepala intelijen di kantor Laksamana Maeda, seorang perwira Jepang yang membantu memfasilisitasi penyusunan naskah teks Proklamasi di kediamannya.
Sebanyak 903 mantan prajurit Jepang ikut bergerilya bergabung dengan tentara Indonesia semasa Perang Kemerdekaan 1945 - 1949. 531 orang di antaranya tewas atau hilang, 45 orang kembali ke negerinya, dan 324 memilih menjadi warga Indonesia hingga akhir hayat mereka.
Selain ke Monumen Soekarno, Dubes Heri berkunjung ke Patung Sudirman yang berada di dalam kompleks kantor Kementerian Pertahanan Jepang.*